Sangattaku – Banjir Sangatta, waspadai intain predator. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Kutai Timur, memang sudah terkenal memiliki habitat predator jenis buaya. Bukan sekali perseteruan buaya versus manusia terjadi di kota berjuluk Bumi Etam ini.
Pun kasus buaya yang memasuki pemukiman warga, bukanlah menjadi hal baru. Tak terhitung berapa kali warga mendapati ‘nenek' (sebutan warga lokal untuk buaya) tengah asik berkeliaran di sekira pemukiman. Hal tersebut bukanlah sebuah bahaya yang berarti bagi warga.
Kendati demikian, beda halnya jika sang buaya memasuki pemukiman di tengah keadaan seperti saat ini. Banjir yang kini tengah melanda sebagian besar wilayah di Sangatta, Kutai Timur sudah masuk tahap mengkhawatirkan. Di kecamatan Sangatta Selatan, hampir seluruh desa dan kelurahan, terdampak banjir yang terbilang cukup parah dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
Tak hanya Kecamatan Sangatta Selatan, Kecamatan Sangatta Utara pun tak luput dari banjir. Di beberapa titik di Sangatta Utara, ketinggian air bahkana da yang telah mencapai atap rumah warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur pun sudah menurunkan seluruh kekuatan yang dimiliki. Beserta Basarnas, Tagana, TNI-Polri dan para relawan pun telah semaksimal mungkin melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir. Tim pun telah mendirikan posko-posko darurat dan dapur umum.
Warga Mendapati Predator Tengah Asik Berenang di Area Banjir
Namun, jika sudah menyangkut banjir di Kutai Timur, bahaya lain yang harus diwaspadai adalah intaian predator. Bantaran sungai yang membelah dua kecamatan, Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, merupakan habitat asli predator berdarah dingin. Selain itu, banyak wilayah yang masih terdiri dari rawa-rawa. Sehingga, [populasi buaya di Kutai Timur, terbilang masih sangat banyak.
Banjir Sangatta yang terjadi, tentu sangat memungkinkan, predator-predator tersebut berenang ke area pemukiman warga yang terdampak banjir. Seperti siang ini, Sabtu (19/03/2022). Seekor buaya, asyik berenang di area Rumah Sakit Pupuk Kaltim (RSPKT) Prima Sangatta yang juga terdampak banjir.

Dodi, salah warga Sangatta menyebutkan, buaya berukuran tersebut berenang berkeliling di halaman RSPKT Prima. “Tadi ada buaya muncul di halaman RSPKT, berenang berkeliling di situ,” tuturnya.
“Makanya, warga jadi takut-takut beraktifitas di genangan banjir saat ini,” imbuh Dodi.
BPBD Kutai Timur Akui Telah Kerahkan Seluruh Sumber Daya
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Kutai Timur, Awang Ari Jusnanta mengaku telah melakukan himbauan. “Saat ini, BPBD beserta basarnas, TNI-Polri dan dibantu oleh Tagana serta relawan sudah melakukan evakuasi. Kami juga telah mendirikan posko-posko darurat serta beberapa dapur umum,” paparnya.
“Mohon, untuk warga, agar bisa lebih waspada dan berhati-hati adanya hewan buas. Kalau ada yang melihat buaya disekitar rumahnya, segera menjauh dan melapor. Selain itu kami juga menghimbau, untuk memperhatikan arus listrik, khususnya untuk rumah-rumah yang sudah tergenang air,” lanjut Awang Nanta.

Awang Nanta pun memohon maaf, apabila masih ada warga yang belum terjangkau proses evakuasi. Awang Nanta mengaku, saat ini BPBD telah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada, baik tenaga maupun peralatan.
“Karena segala keterbatasan yang ada, dan juga mengingat titik banjir yang hampir di seluruh wilayah Sangatta, kami mohon maaf bilamana masih ada warga yang belum terjangkau proses evakuasi,” tutur Awang Nanta.
“Kami berharap, masyarakat bisa bersabar, dan pastinya juga tabah dalam menghadapi musibah ini,” pungkasnya.(*/ bl)