SANGATTAKU – Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kutai Timur, Darsafani, secara terperinci memaparkan bahwa program yang dijalankan oleh lembaga yang dipimpinnya merupakan suatu upaya yang berkelanjutan. Program ini telah dimulai sejak tahun 2022 dan telah membuahkan hasil positif dalam mendukung pertumbuhan sektor UMKM di wilayah tersebut. Hal tersebut dinyatakannya saat membuka Roadshow Bazar UMKM di titik ke-6, di Desa Tepian Indah, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur (08/05/2023).
“Kami telah memulai program ini melalui kegiatan pelatihan yang ditujukan kepada pelaku usaha mikro kecil sejak tahun 2022 yang lalu,” ungkapnya.

Menggarisbawahi tahun 2023, Darsafani menyoroti rencana pelaksanaan 34 sesi pelatihan. Dari jumlah ini, sebanyak 30 pelatihan akan diadakan oleh Dinas Koperasi dan UKM, sementara sisanya, yaitu 4 pelatihan, akan diselenggarakan oleh pihak Genpro. Ini mencerminkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas dan keterampilan para pelaku UMKM, agar mereka mampu berkompetisi secara lebih efektif di pasar yang semakin kompetitif.
Selanjutnya, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kutim menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah konkret dalam mendukung UMKM. Melalui berbagai program, Dinas Koperasi dan UKM telah berhasil menfasilitasi 622 UMKM di wilayah tersebut. Langkah ini diambil dengan tujuan untuk meningkatkan potensi dan daya saing para pelaku UMKM di masa depan.
“Kami telah memberikan 11 sesi pelatihan kepada 312 UMKM. Selain itu, kami juga telah melakukan fasilitasi promosi expo untuk 85 UMKM, pendampingan perizinan berusaha untuk sekitar 200 UMKM, dan sertifikasi halal untuk 30 UMKM,” terangnya.
Darsafani menunjukkan bahwa program-program tersebut telah memberikan dampak positif yang nyata bagi para pelaku UMKM. Mereka tidak hanya mendapatkan pelatihan dan bantuan teknis, tetapi juga dukungan dalam pemasaran dan legalitas usaha. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan dan pengembangan UMKM di Kutai Timur.
Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh Dinas Koperasi dan UKM Kutim dalam menjalankan program berkelanjutan ini tidak hanya sekadar kata-kata. Data dan fakta menunjukkan komitmen yang sungguh-sungguh dalam mendorong pemberdayaan ekonomi lokal.
darsafani menambahakan, Ini adalah contoh nyata bagaimana lembaga pemerintah dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, memberikan peluang kepada UMKM untuk tumbuh dan berkembang, serta menyumbangkan pada pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut. (ADV01/ DISKOMINFO STAPER)