SANGATTAKU – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Ery Mulyadi, beserta rombongannya, menjalani sesi audiensi yang konstruktif di Satu Data Indonesia (SDI) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Jalan Karawang, Menteng, Jakarta.
Dalam pertemuan yang berlangsung hari Kamis, Diskominfo Staper dibawah arahan Ery Mulyadi diterima dengan hangat oleh Dicky Rahardiantoro, Manager Perencanaan, Analisa, dan Pemanfaatan Data Sekretariat SDI, Bappenas. Pertemuan tersebut membahas sejumlah agenda penting yang diharapkan dapat mengokohkan kemitraan kedua entitas ini.
Salah satu poin utama pembahasan adalah perencanaan data yang diakui oleh Dicky sebagai prioritas. Dia menguraikan pentingnya mengidentifikasi data-data yang menjadi fokus utama, khususnya yang bersumber dari otonomi daerah.
“Kedua, mengenai integrasi portal. Mengenai integrasi portal, kami melihat Kutim sudah terintegrasi ke SDI. Hanya saja ada mekanisme tertentu yang akan kami update sehingga diharapkan proses integrasi lebih baik,” tutur Dicky.
Proses integrasi, seperti yang dijelaskan oleh Dicky, tidak akan memerlukan waktu yang panjang, tergantung pada kesiapan teknologi yang dimiliki. Dalam kaitannya dengan hal ini, Dicky menjelaskan bahwa Diskominfo Staper telah memanfaatkan manajemen data Comprehensive Knowledge Archive Network (CKAN) untuk integrasi data. Faktanya, SDI juga menggunakan CKAN, sehingga harmonisasi kedua platform ini menjadi lebih mudah. Rincian teknis akan diatur melalui koordinasi antara tim SDI dan tim Diskominfo Staper.
Dalam paparannya, Dicky juga menyoroti penggunaan teknologi Community Speed Watch (CSW) yang mendukung integrasi data geospasial. Ini merupakan langkah positif untuk memperkuat dimensi spasial dari data yang diintegrasikan.
Sementara itu, Diar Fauzi Wiranata RA, yang menjabat sebagai Kabid Aptika Diskominfo Kutim, memberikan pandangan mendalam tentang status Kutai Timur sebagai pionir dalam inisiatif SDI di Kalimantan Timur. Dalam hal ini, Diar menegaskan bahwa Diskominfo Staper telah menyusun pedoman pelaksanaan (juklak) sebagai panduan penting dalam upaya integrasi data ke dalam portal SDI.
“Dokumen ini menjadi acuan utama kami dalam menjalankan upaya integrasi. Tahapan-tahapan yang dijelaskan oleh Manajer SDI memberikan landasan kokoh bagi kami dalam mewujudkannya. Bidang aptika kami akan berperan aktif dalam menangani data bidang statistik yang akan disatukan,” kata Diar dengan keyakinan.
Dalam konteks ini, upaya integrasi data diharapkan menjadi perwujudan konkrit dari kolaborasi antara Diskominfo Staper dan SDI Bappenas. Ini juga menjadi bagian integral dari usaha keseluruhan dalam mengoptimalkan ketersediaan dan kualitas data yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik di semua tingkatan. (ADV01/ DISKOMINFO STAPER)