SANGATTAKU – Dalam kegiatan Pelatihan Teknis Pemahaman Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kabupaten (Pemkesra Seskab) Poniso Suryo Renggono memberikan penjelasan terkait pentingnya pengelolaan keuangan BLUD di Kutai Timur.
“Terutama jika Rumah Sakit Daerah atau unit layanan kesehatan seperti Puskesmas dan lainnya sudah berbentuk BLUD,” jelas Poniso saat memberikan arahan pada pelatihan yang digelar di Atria Hotel and Living, malang (06/07/2023).

Poniso juga mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan status BLUD, layanan kesehatan di Kutai Timur akan meningkat. Ia berharap Rumah Sakit, Puskesmas, dan Labkesda dapat menjadi rujukan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat. Menurut Poniso, masyarakat saat ini cenderung tidak memedulikan kondisi layanan kesehatan.
“Masyarakat tidak mau tahu ada obat atau tidak. Maka dari itu, diharapkan BLUD bisa mempercepat pelayanan kesehatan. BLUD bagus pasti pelayanan juga bagus. Serta ke depan tidak ada permasalahan yang terjadi dan sibuk meladeni keluhan masyarakat,” papar Poniso.
Poniso juga memberikan saran terkait peningkatan pelayanan kesehatan, yaitu dengan menyamakan bangunan Puskesmas dan fasilitas lainnya serta memastikan ilmu yang didapat peserta pelatihan dapat diterapkan dengan baik di masing-masing BLUD. Ia menekankan pentingnya kerja cerdas dan ikhlas dalam melaksanakan tugas pengelolaan keuangan BLUD sesuai aturan yang berlaku.
Dalam wawancara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr. Bahrain Hassanal, menjelaskan bahwa pelatihan teknis ini bertujuan agar peserta memahami tugas pokok dan fungsi mereka dalam pengelolaan keuangan BLUD. Hal ini meliputi penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, serta pemahaman konsep dan teknis langkah kerja menggunakan teknologi pendukung. Bahrain berharap hasil dari pelatihan dapat diterapkan dengan baik untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dengan melibatkan 88 peserta dari Puskesmas, RS Sangkulirang, Labkesda, dan Dinas Kesehatan, pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman dan keterampilan SDM dalam pengelolaan keuangan BLUD. Hendra Wijaya, Ketua Training Center dari Lembaga Penelitian Pengembangan Sosial Politik (LPPSP) FISIP Universitas Indonesia, mengapresiasi semangat peserta yang telah mengikuti pelatihan sejak awal. Ia menyebut aplikasi e-BLUD sebagai alat yang dapat membantu pengelolaan keuangan BLUD, dan menyatakan bahwa lembaganya akan terus mendampingi daerah yang menerapkan BLUD.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pengelolaan keuangan BLUD di Kutai Timur dapat ditingkatkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. (ADV01/ DISKOMINFO STAPER)