SANGATTAKU – Anggota DPRD Kutim, Agusriansyah Ridwan, mengajukan permintaan penting kepada pemerintah daerah, yaitu percepatan kebijakan hilirisasi produk bagi perusahaan yang berinvestasi di Kutim. Ini merupakan langkah kunci untuk mengoptimalkan potensi ekonomi daerah.
Agusriansyah Ridwan menggarisbawahi bahwa sebagian besar perusahaan di Kutim saat ini fokus pada produksi sisi hulu, artinya, mereka memproduksi bahan baku. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk segera meluncurkan kebijakan yang mendukung hilirisasi produk.
Salah satu pendorong penting untuk hilirisasi produk adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy yang berlokasi di Kutim. Meskipun KEK Maloy memiliki potensi besar sebagai pusat ekonomi baru, hingga saat ini, minat perusahaan untuk berinvestasi di sana masih terbatas.
“Kita di daerah harus memperkuat infrastruktur pelabuhan, sektor industri, dan fokus pada hilirisasi produk sebagai bagian dari tugas kita,” ujar Agusriansyah.
Agusriansyah yakin bahwa jika semua komponen ini diperkuat, banyak perusahaan akan tertarik untuk berinvestasi dan mengembangkan usaha mereka di KEK Maloy. Dampaknya akan terasa jelas, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan kontribusi yang lebih besar terhadap pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.
KEK Maloy, yang diresmikan pada tahun 2012 oleh Gubernur Kaltim saat itu, Awang Faroek Ishak, dirancang untuk menjadi pusat pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya, serta menjadi pusat industri yang terintegrasi dengan pelabuhan berskala internasional.
Agusriansyah meyakini, langkah memajukan hilirisasi produk akan membantu mewujudkan potensi KEK Maloy dan memicu pertumbuhan ekonomi di Kutim secara signifikan. (AD01/Sek-DPRD)