Ketua Komisi D DPRD Kutim Desak Penanganan Pengemis dan PGOT

Rabu, 25 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Banyaknya keberadaan Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT) di sebuah perkotaan dapat memberikan dampak serius terhadap berbagai aspek kehidupan kota tersebut. Fenomena ini tidak hanya menciptakan tantangan , tetapi juga mempengaruhi citra dan kenyamanan perkotaan.

Belum lagi dampaknya mencakup masalah kesejahteraan sosial, karena keberadaan PGOT seringkali berkaitan dengan masalah kemiskinan, kesehatan mental, dan kurangnya akses ke layanan dasar. Selain itu, kehadiran mereka dapat menciptakan ketidaknyamanan dan rasa takut di kalangan warga karena berpotensi mengganggu, dan yang paling disayangkan, keberadaan mereka juga dapat mempengaruhi daya tarik investasi dan .

Ketua Komisi D Timur, . (Yudhie/sgtu)

Yan Ipui, (), mengungkapkan keprihatinannya terkait maraknya keberadaan Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT), termasuk pengamen, di kawasan perkotaan Kutim. Yan Ipui menyampaikan bahwa sebagai wilayah yang dipersiapkan untuk menjadi penyokong Ibu Kota Negara (IKN), Kutim perlu membenahi keindahan dan ketertiban umum, termasuk penanganan terhadap PGOT.

Oleh karena itu, penanganan yang holistik, melibatkan antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat, menjadi krusial untuk mengatasi tantangan ini dan menciptakan perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Dari sekarang, kita harus pikirkan pengelolaan kota kita yang harus bersih, tidak hanya dari sampah, tetapi juga bersih dari penyakit masyarakat. Mulai dari pengemis, gelandangan, termasuk anak punk yang mulai banyak ditemui di Sangatta,” ujar Yan Ipui.

Meskipun (Dinsos) sudah memiliki program penanganan terkait permasalahan penyakit masyarakat, seperti adanya rumah singgah dan kendaraan angkut untuk penampungan sementara bagi PGOT, Yan Ipui mengkritik bahwa penindakan terhadap masalah tersebut belum optimal. Ia berharap pemerintah tidak mengendurkan upaya untuk menangani keberadaan pengamen dan orang terlantar.

Baca Juga  Resmi Dibuka, Irma Yuwinda Dorong Peserta O2SN SMP untuk Berkembang dalam Olahraga dan Akademik

“Mungkin dalam hal penindakan yang saya lihat belum optimal. Dan berharap, mereka (pemerintah) jangan kendor untuk terus turun ke lapangan memastikan kawasan kita bisa bersih dari pengamen dan orang terlantar,” pungkas Yan. (AD01/Sek-DPRD)

419Dibaca

Berita Terkait

Yulianus Palangiran Ajak Masyarakat Perangi Narkoba
Final! Pemerintah dan DPRD Kutim Capai Kesepakatan atas Raperda Penanggulangan Kebakaran
Rapat Paripurna DPRD Kutim Bahas dan Setujui Raperda Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
DPRD Kutai Timur Setujui Raperda Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Reses Perdana Eddy Markus Palinggi, Warga Teluk Lingga Harapkan Perlindungan dari Intimidasi Mafia Tanah
DPRD Kutim Turun Langsung, Pastikan Status Lahan Sengketa Warga
Soroti Tingginya Kasus Kekerasan Seksual, Uci Dorong Pemerintah Bentukan Lembaga Khusus Pendampingan Korban
Maraknya -ASN Diduga Tidak Netral Jelang Pilkada Kutai Timur, Pjs Bupati Beri Tanggapan Tegas

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 16:26 WITA

Yulianus Palangiran Ajak Masyarakat Perangi Narkoba

Senin, 11 November 2024 - 21:02 WITA

Final! Pemerintah dan DPRD Kutim Capai Kesepakatan atas Raperda Penanggulangan Kebakaran

Senin, 11 November 2024 - 19:35 WITA

Rapat Paripurna DPRD Kutim Bahas dan Setujui Raperda Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Senin, 11 November 2024 - 18:28 WITA

DPRD Kutai Timur Setujui Raperda Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Sabtu, 9 November 2024 - 23:09 WITA

Reses Perdana Eddy Markus Palinggi, Warga Teluk Lingga Harapkan Perlindungan dari Intimidasi Mafia Tanah

Berita Terbaru

PEMKAB KUTIM

Disperindag Kutim Tanggapi Dugaan Penyimpangan Penjualan BBM

Senin, 13 Jan 2025 - 20:24 WITA