
SANGATTAKU – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, di bawah kepemimpinan Bupati Ardiansyah Sulaiman, telah memberikan perhatian utama terhadap kesejahteraan guru. Guru PNS di Kutai Timur menerima insentif yang signifikan, dengan pendapatan tertinggi mencapai Rp22 juta, yang mencakup gaji pokok dan sertifikasi.
“Ternyata setelah pendataan, pendapatan guru PNS tertinggi di Kutim itu mencapai Rp22 juta, mulai dari gaji pokok, insentif ditambah lagi dengan sertifikasi,” ungkap Mulyono (19/10/2023).

Tidak hanya guru PNS, Mulyono mengatakan, insentif juga diberikan kepada guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), yang mengalami peningkatan dari Rp2 juta menjadi Rp4 juta. Ini merupakan langkah yang signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan guru PPPK di Kutai Timur. Lebih lanjut, kebijakan ini akan terus ditingkatkan, termasuk guru tenaga kerja kontrak daerah (TK2D) dan guru nonformal yang diharapkan akan mengalami kenaikan 50% tahun depan.
Mulyono menekankan bahwa tujuan utama dari semua program ini adalah untuk membuat guru-guru merasa sejahtera. Dengan pendapatan yang lebih baik, mereka dapat bekerja dengan lebih tenang dan tanpa harus khawatir tentang masa depan dan urusan finansial mereka. Peningkatan kesejahteraan guru di Kutai Timur diharapkan akan menciptakan stabilitas dan motivasi bagi para pendidik yang memiliki peran penting dalam mendidik generasi muda.
Selain insentif, pemerintah juga memberikan apresiasi kepada guru-guru penggerak yang telah berdedikasi selama 6 bulan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini.
“Akan ada apresiasi kepada guru, khususnya guru penggerak yang sudah kita siapkan reward yang sepantasnya mereka terima,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai Camat Rantau Pulung tersebut.
Dengan inisiatif ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan guru-guru yang sejahtera. Meningkatnya kesejahteraan guru dianggap sebagai komponen utama dalam proses transformasi pendidikan di daerah ini.
Peningkatan kesejahteraan guru, termasuk guru PNS, PPPK, TK2D, dan guru nonformal, merupakan langkah positif yang menunjukkan komitmen Pemerintah Kutai Timur untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini. Harapannya adalah bahwa guru-guru yang sejahtera akan memberikan dampak positif pada pendidikan dan perkembangan generasi muda Kutai Timur. Dengan demikian, upaya ini tidak hanya mendukung pendidikan yang lebih baik tetapi juga memberikan penghargaan yang layak kepada para pendidik yang berjuang untuk masa depan generasi bangsa.
Sebagai informasi tambahan, peningkatan ini tidak hanya mencakup insentif finansial, tetapi juga berbagai program pengembangan profesional dan apresiasi bagi guru-guru yang telah memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kutai Timur. Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah Kutai Timur bertujuan untuk mendorong semangat dan dedikasi para guru dalam menghadapi tugas mulia mereka dalam membentuk masa depan anak-anak Indonesia.
Lebih lanjut Mulyono menyatakan, peningkatan insentif guru dan penghargaan bagi mereka yang telah memberikan kontribusi istimewa merupakan tindakan yang layak diapresiasi. Ini adalah langkah penting dalam mengakui peran penting guru dalam memajukan pendidikan dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. (AD01/Diskominfo Staper)