SANGATTAKU – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta, yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2019, kini menjadi pusat perhatian dalam pembangunan ekonomi di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Dengan luas area mencapai 557 hektar, KEK ini memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Kabupaten Kutai Timur.
Salah satu tanda positif dari potensi KEK Maloy adalah minat investor yang mulai berkembang di kawasan ini. PT Palma Selasih Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit, berencana untuk membangun fasilitas industri hilir di KEK Maloy. Ini adalah langkah yang sangat positif dalam menggerakkan ekonomi lokal.
Ramadhani, anggota DPRD Kutai Timur, sangat mendukung masuknya investasi ke KEK Maloy. Menurutnya, kehadiran perusahaan seperti PT Palma Selasih Indonesia menciptakan titik ekonomi baru yang berpotensi memberikan dampak positif pada masyarakat di sekitarnya.
“Potensi kita masih sangat besar untuk bisa menarik investor untuk mengembangkan usahanya di sana [KEK Meloy, red]. Nah, tinggal bagaimana daya dukungnya, ini yang harus segera pemerintah lengkapi,” ujar Ramadhani.
Ia juga menyoroti kekayaan sumber daya alam yang ada di Kutai Timur. Kawasan ini memiliki beragam potensi, mulai dari pertambangan, perikanan, hingga perkebunan. Namun, saat ini, sektor kelapa sawit menjadi daya tarik utama bagi para investor yang ingin berinvestasi di Kutai Timur. KEK Maloy Batuta dengan potensi investasi kelapa sawitnya menawarkan peluang emas bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Kutai Timur. Semangat dan dukungan dari pemerintah daerah dan investor adalah kunci sukses dalam mengoptimalkan potensi wilayah tersebut.
Ramadhani juga meyakini, dengan berbagai sumber daya alam yang melimpah, Kutai Timur semakin menjadi destinasi menarik bagi para pelaku bisnis yang ingin berinvestasi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kita punya segalanya, dan kami membuka dengan sangat terbukan bagi siapa saja yang ingin berinvestasi di Kabupaten Kutai Timur,” pungkasnya. (AD01/Sek-DPRD)