SANGATTAKU – Dalam upacara pengukuhan 18 Bunda Literasi Kecamatan se-Kutai, Hj Siti Robiah menekankan pentingnya peran seorang Bunda Literasi dalam meningkatkan minat baca di tengah-tengah masyarakat. Dalam sambutannya, Siti Robiah menyatakan bahwa menjadi seorang Bunda Literasi bukanlah beban, melainkan motivasi untuk berkontribusi dalam meningkatkan minat baca di lingkungan masing-masing.
“Saya percaya para bunda literasi yang telah dikukuhkan pada hari ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan promosi minat baca dan terus menjadi daya dorong dalam menciptakan inovasi kegiatan literasi di wilayah masing-masing, terutama bagi generasi muda,” ujar Siti Robiah.
Siti Robiah menegaskan bahwa seorang Bunda Literasi harus mampu menjadi ‘role model’ atau teladan dalam meningkatkan minat baca di tengah-tengah masyarakat di wilayahnya.
Meski menyadari bahwa mengemban amanah sebagai Bunda Literasi di kecamatan tidaklah mudah, Siti Robiah melihat hal ini sebagai peluang positif. Bunda Literasi menjadi duta literasi yang efektif dalam menyampaikan program pemerintah kepada warga desa, karena mereka lebih memahami nilai-nilai dan konsep pembangunan di wilayahnya. Konsep literasi juga telah diaplikasikan pada program dasawisma dalam bentuk pojok baca oleh Ketua TP PKK Kutai Timur.
“Saya berharap kepada kita semua untuk terus menggelorakan semangat literasi demi mewujudkan masyarakat Kutai Timur yang cerdas dan sejahtera. Oleh karena itu diperlukan kreativitas, inovasi, dan kerja nyata serta dukungan dari semua pihak,” tambahnya.
Dengan semangat dan komitmen para Bunda Literasi, diharapkan minat baca masyarakat Kutai Timur akan semakin meningkat, menciptakan lingkungan yang literat dan mendukung terwujudnya generasi emas Indonesia pada tahun 2045. (AD01/Diskominfo Staper)