SANGATTAKU – Proses rekapitulasi perhitungan suara hasil pemilu 14 Februari lalu untuk DPRD tingkat kabupaten, khususnya untuk Dapil Kutai Timur I yang digelar dalam Sidang Pleno Terbuka di BPU Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, berlangsung dengan intensitas yang tinggi, demikian yang diungkapkan oleh Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sangatta Utara, Sirajudin Takeama Maran kepada awak media.

Sirajudin menjelaskan bahwa terdapat ketegangan dalam proses tersebut, terutama terkait selisih antara data hasil rekapitulasi yang dikeluarkan oleh PPK dengan data yang disampaikan oleh saksi dari berbagai pihak. Ia juga menegaskan, bahwa langkah yang diambil oleh PPK untuk menyelesaikan ketegangan ini adalah dengan mencocokkan data tersebut dengan panitia pengawas (Panwas).
“Selisih antara C Hasil dengan yang ditampilkan dari kita (PPK), sama data yang dipegang oleh saksi, itu yang bikin alot sehingga perdebatan panjang sekali,” ujarnya (27/02/2024).
“Ya kita cocokkan datanya sama Panwas, gitu kan, karena perbandingan data PPK itu ya sama Panwas,” tambahnya.
Menyikapi informasi tentang keluhan saksi terkait selisih suara yang signifikan, Sirajudin meminta agar selisih tersebut ditunjukkan secara konkret. Sirajudin juga menjelaskan bahwa beberapa partai politik telah datang untuk mencocokkan data suara mereka, dan PPK akan melakukan upaya pengecekan lebih lanjut jika terjadi perselisihan yang dirasa merugikan salah satu pihak.
“Saya minta kalau memang selisihnya banyak, ya tunjukkan di mana selisihnya, TPS berapa, desa apa, bukan hanya bilang selisihnya banyak-selisihnya banyak, harus ada pembuktian,” tegasnya.
“Ada sebagian partai yang datang tunjukkan selisihnya di TPS ini, desa sekian TPS sekian, ya kita carikan. Kita kan cuma baca rekapan per desanya. Kalaupun masih ada selisih, nanti teman-teman saksi akan tunjukkan. Nah di situ kita kroscek bareng-bareng,” terangnya.
“Intinya kita kroscek sama-sama. Seperti dari pihak Demokrat, terus ada juga yang dari PDIP, mereka datang cocokkan TPS sekian selisihnya demikian. Ya sudah kami kroscek gitu, kalau tanpa ditampilkan ya nggak bisa kita kroscek kan? Mau bagaimana, 341 TPS kita bongkar satu-satu?” lanjutnya menjelaskan.
Ia menegaskan bahwa proses rekapitulasi suara diharapkan dapat selesai pada hari itu juga, dengan kemungkinan terburuk akan dilanjutkan keesokan harinya.
“Intinya, kalau ada perbedaan, kita bongkar C Hasilnya, gitu aja. Targetnya kita usahakan maksimal hari ini (selesai), kemungkinan terburuknya besok,” pungkasnya. (bl/*)