SANGATTAKU – Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menyambut dan menerima dengan hangat kunjungan dari Paroki Santa Theresia Sangatta di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kutai Timur, Rabu sore (21/02/2024).
Suasana kekeluargaan pun terasa kental pada kunjungan silaturahmi para Pastur dan Suster Gereja Katolik di Kutai Timur yang dipimpin oleh Pastor Paulus Fay, MSF tersebut. Dalam kesempatan itu, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman tak hanya bercerita seputar keadaan Kutai Timur terkini, namun juga diselingi dengan kisah perjalanan politiknya yang dibalut dengan canda tawa.
Lebih jauh, Ardiansyah mempersilahkan kepada para Pastor dan Suster untuk mengutarakan keluhan mereka seputar isu-isu, baik di lingkungan Umat Katolik itu sendiri, maupun isu-isu yang ada di Kutai Timur. Ardiansyah Sulaiman mengaku, dirinya sangat senang dengan kunjungan-kunjungan silaturrahmi seperti ini, karena dinilainya, selain membangun dan merawat silaturrahmi, juga menjadikan mudah mendengarkan aspirasi dan keluh kesah masyarakat secara langsung.
“Saya sangat senang, karena ini adalah bagian tidak terpisahkan dari visi misi membangun Kutai Timur sejahtera untuk semua,” ucap Bupati.
Bupati juga memberikan apresiasi terhadap para Pastor dan Suster atas pelayanan mereka terhadap masyarakat Katolik yang ada di Kutai Timur. Bupati menilai, peran pemuka agama adalah sangat krusial dalam membentuk pribadi dan akhlak.
Lebih lanjut, Ardiansyah meyakini, jika semua pemuka agama dapat menjalankan dan menularkan ajaran agama kepada umatnya dengan baik, maka akan tercipta kehidupan yang harmonis antar umat beragama, khususnya di Kutai Timur yang memang dikenal sebagai Miniatur Indonesia dengan keragaman suku dan agamanya.
“Kalau semua bisa melaksanakan ajaran agamanya dengan baik, maka nggak akan ada masalah dalam hidup ini, nggak akan ada pencuri, perkelahian, dan juga nggak akan ada narkoba,” ujar Bupati.
Untuk itu, orang nomor satu di Kutai Timur tersebut mengajak seluruh para pemuka agama dan peran aktif masyarakat untuk bisa melaksanakan ajaran agamanya masing-masing dengan baik, agar kondusifitas Kutai Timur terus terjaga dalam bingkai kerukunan keharmonisan dan antar umat beragama. (bl/sgk)