
SANGATTAKU – Siswa-siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Sangatta Utara telah menunjukkan kreativitas yang membanggakan dengan menciptakan desain motif batik yang bernama “Keluung,” yang dalam bahasa Indonesia berarti “berkumpul.”
Kepala sekolah SMP Negeri 3 Sangatta Utara, Daud Boro Patoding, menjelaskan bahwa desain batik tersebut diluncurkan pada Minggu lalu dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur, Nurullah. Desain ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum merdeka yang diterapkan di sekolah.

“Dalam tema Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), desain batik ini mengangkat kearifan lokal, salah satunya adalah kebudayaan masyarakat Kutai dan Dayak yang diwujudkan dalam desain pakaian,” jelas Daud. Desain batik ini tambah Daud, tidak hanya sekadar sebagai hasil karya siswa, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran dalam mengapresiasi kebudayaan lokal.
Lebih lanjut, Daud menyatakan bahwa desain batik tersebut akan terus disempurnakan bentuk dan motifnya tanpa menghilangkan keasliannya. SMP Negeri 3 Sangatta Utara difasilitasi Disparekraf Kutai Timur, berencana untuk mendaftarkan desain batik ini ke lembaga Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai salah satu aset yang dimiliki oleh sekolah. Desain batik tersebut juga akan dipamerkan dalam ajang Fashion Show sebagai bagian dari pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa kelas VII.
Daud mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya karena karya desain batik yang merupakan hasil kreativitas para siswa mendapatkan apresiasi dan perhatian dari pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan kurikulum merdeka dan penekanan pada kearifan lokal memberikan dampak positif dalam pembentukan karakter dan kreativitas siswa. Pemerintah daerah sangat mengapresiasi upaya SMP Negeri 3 Sangatta Utara dalam memperkenalkan dan mengembangkan kebudayaan lokal melalui desain batik ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur, Nurullah, juga memberikan dukungan penuh terhadap upaya sekolah dalam mempromosikan kearifan lokal. Ia menyatakan bahwa desain batik “Keluung” memiliki nilai seni yang tinggi dan dapat menjadi salah satu produk unggulan dari daerah ini. Pemerintah daerah akan terus mendukung dan memfasilitasi sekolah dalam pengembangan dan promosi produk-produk berbasis kebudayaan.
Desain batik “Keluung” dari SMP Negeri 3 Sangatta Utara menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dapat menjadi sarana untuk memperkuat identitas budaya lokal dan meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya.
Karya siswa-siswa tersebut tidak hanya membanggakan sekolah, tetapi juga memperkaya khazanah kebudayaan Kutai Timur. Semoga desain batik ini terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya tradisional. (ADV01/ DISKOMINFO STAPER)