SANGATTAKU – Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (Diskop UKM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Darsafani, mengungkapkan bahwa hingga tahun 2023, tercatat sekitar 49 koperasi yang beroperasi di Kecamatan Muara Bengkal. Koperasi-koperasi ini terdiri dari yang bermitra dengan perusahaan serta yang bergerak secara mandiri dalam usaha.
Namun, dari jumlah tersebut, hanya 19 koperasi yang aktif. Dalam upaya meningkatkan aktivitas dan produktivitas koperasi, Diskop UKM Kutai Timur berkomitmen untuk terus mendorong dan memberikan fasilitas kepada koperasi-koperasi tersebut.
Dalam sambutannya saat memberikan pelatihan akuntansi angkatan III di Café Teras Belad, Kecamatan Sangatta Selatan, pada Sabtu (23/06/2023), Darsafani menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap seluruh koperasi yang berjumlah 1209 unit dan tersebar di berbagai kecamatan di Kutim. Hingga tahun 2022, hanya sekitar 655 unit koperasi yang masuk dalam kategori aktif. Namun, pada tahun 2023 terjadi penurunan menjadi 325 unit.
“Dari sisa koperasi yang tidak aktif sebanyak 879 unit, kami akan terus melaksanakan pembinaan. Namun, jika memang sudah tidak memungkinkan, kami akan mengajukan kepada pihak pusat untuk dibekukan atau dibubarkan,” tambahnya.
Diskop UKM Kutai Timur menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap penilaian Kementerian Koperasi dan UKM terhadap kinerja pemerintah daerah. Salah satu tolok ukur penilaian tersebut adalah upaya pembinaan koperasi di wilayah setempat. Dalam hal ini, Darsafani berharap agar upaya pembinaan yang dilakukan dapat meningkatkan kesehatan dan daya saing koperasi, sehingga mampu berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama anggota koperasi.
Sebelumnya, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, telah menginstruksikan Diskop UKM sebagai leading sektor perkoperasian di daerah untuk memberikan perhatian yang lebih terhadap kemampuan dan potensi koperasi yang ada. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar koperasi memiliki daya saing yang kuat dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Berdasarkan arahan Bupati, salah satu cara untuk menjaga koperasi tetap sehat adalah melalui pemberian pelatihan, sehingga anggota koperasi dapat memahami dengan baik bagaimana mengelola manajemen, terutama dalam hal keuangan dan strategi usaha,” lanjut Darsafani.
Dalam rangka mendukung hal tersebut, Diskop UKM Kutai Timur telah mengadakan pelatihan akuntansi angkatan III. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada anggota koperasi mengenai manajemen keuangan dan strategi usaha yang efektif. Dengan demikian, diharapkan koperasi dapat beroperasi secara efisien dan mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Diskop UKM Kutai Timur berkomitmen untuk terus mendorong koperasi agar tetap aktif dan produktif. Melalui pembinaan yang intensif dan peningkatan pemahaman anggota koperasi mengenai manajemen, diharapkan koperasi di Kabupaten Kutai Timur dapat menjadi pilar ekonomi yang kuat dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Diskop UKM juga akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap koperasi-koperasi di wilayah Kutim, sehingga dapat memastikan koperasi beroperasi secara optimal dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam situasi perekonomian yang terus berkembang, koperasi memiliki peran yang penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan adanya dukungan pemerintah daerah dan Diskop UKM Kutai Timur, diharapkan koperasi-koperasi di wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, serta memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. (ADV01/DISKOMINFO STAPER)