You dont have javascript enabled! Please enable it! Jawab Keresahan Wali Murid, Ini Penjelasan Mulyono - Sangattaku

Jawab Keresahan Wali Murid, Ini Penjelasan Mulyono

Kamis, 19 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Kontroversi seputar isu penjualan buku paket pelajaran oleh salah satu sekolah di , (), mendapat tanggapan dari Kepala dan Kebudayaan () Kutim, .

Pembelian buku paket pelajaran ini telah menjadi perhatian dan keresahan masyarakat, khususnya orang tua para murid, karena persepsi mereka adalah bahwa buku pembelajaran telah diberikan secara gratis oleh pemerintah daerah. Mulyono mengakui bahwa pihaknya telah membahas isu ini dengan kepala-kepala sekolah yang ada di Kutim.

Kadisdikbud Kabupaten Timur, Mulyono. (*/ist)

Hasil dari diskusi ini menunjukkan bahwa ada sekolah-sekolah yang menawarkan buku pelajaran dengan bantuan komite-komite sekolah. Namun, Mulyono menjelaskan bahwa dalam dunia saat ini ada dua jenis buku, yaitu buku wajib dan buku pendamping. Buku wajib disediakan oleh pemerintah, sedangkan buku pendamping tidak diwajibkan dan tidak disediakan oleh pemerintah.

“Jadi, yang ditawarkan oleh sekolah adalah buku pendamping,” ungkap Mulyono dalam salah satu kesempatan wawancara.

Meskipun begitu, pembelian buku pendamping sebenarnya tidak diwajibkan karena seluruh materi pembelajaran sudah tercakup dalam buku wajib. “Isinya hampir sama, hanya buku pendamping lebih rinci dan lengkap. Sementara buku wajib memberikan gambaran umum,” kata Mulyono.

Mulyono menegaskan kepada seluruh Kepala Sekolah agar menghindari kesan bahwa sekolah menjual buku. Jika ada orang tua atau siswa yang ingin membeli buku pendamping, mereka dapat melakukannya di luar sekolah. “Intinya, buku pendamping memang tidak disediakan oleh pemerintah dan itu bersifat opsional. Jika ada yang ingin membeli, mereka boleh melakukannya, tetapi kami tidak menyediakannya dan tidak menjualnya,” tambahnya.

Selain itu, Mulyono menambahkan bahwa buku yang disediakan oleh pemerintah dan buku pendamping hampir sama, namun buku pendamping lebih detail. Hal ini bisa menjadi hasil kreasi dari penerbit buku. “Secara umum, buku wajib sudah mencukupi untuk sekolah, tetapi terkadang orang lebih suka menggunakan buku pendamping untuk pekerjaan rumah atau tugas lainnya,” kata Mulyono.

Baca Juga  Uci Tekankan Pentingnya Edukasi Moral Penting di Era Digital, Cegah Remaja Terlibat Pergaulan Bebas

Mulyono menekankan bahwa pembelian buku pendamping ini bersifat opsional. Namun, jika sekolah mewajibkan pembelian buku ini, maka hal tersebut dapat menjadi masalah tersendiri. Dalam situasi seperti itu, penting bagi pihak sekolah untuk menjelaskan secara transparan kepada orang tua dan siswa mengenai alasan di balik kebijakan tersebut. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih memahami dan merasa yakin bahwa pembelian buku pendamping adalah pilihan mereka sendiri. (ADV01/)

304Dibaca

Berita Terkait

Seminar Jurnalistik dan Fotografi Gelaran Prokompi Gunakan APBD-P 2024, Ini Penjelasan Panitia
Uci Tekankan Pentingnya Edukasi Moral Penting di Era Digital, Cegah Remaja Terlibat Pergaulan Bebas
Hari Kesatuan Gerak PKK ke-52, TP PKK Kutai Timur Sabet 12 Penghargaan di Lomba TP PKK Provinsi
Heri Purwanto: Sosialisasi Kurikulum PAUD Berbasis Kearifan Lokal, Salah Satu Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan di Kutai Timur
Buka Sosialisasi Kurikulum PAUD Berbasis Kearifan Lokal, Bupati Kutai Timur Tegaskan Komitmen Pemerintah untuk Pendidikan Berkualitas
Bunda PAUD Kutai Timur Tekankan Implementasi Hasil Bimtek dalam Pembelajaran
KIM Cerita Sangattaku Binaan Diskominfo Staper Kutai Timur Raih Peringkat 3 Terbaik KIM se-Kalimantan Timur
Bimtek TP PKK, Euis Istiqomah Dorong Promosi Produk UP2K Melalui Digitalisasi

Berita Terkait

Kamis, 5 September 2024 - 15:29 WITA

Seminar Jurnalistik dan Fotografi Gelaran Prokompi Gunakan APBD-P 2024, Ini Penjelasan Panitia

Jumat, 23 Agustus 2024 - 15:06 WITA

Uci Tekankan Pentingnya Edukasi Moral Penting di Era Digital, Cegah Remaja Terlibat Pergaulan Bebas

Rabu, 14 Agustus 2024 - 08:34 WITA

Hari Kesatuan Gerak PKK ke-52, TP PKK Kutai Timur Sabet 12 Penghargaan di Lomba TP PKK Provinsi

Senin, 12 Agustus 2024 - 09:15 WITA

Heri Purwanto: Sosialisasi Kurikulum PAUD Berbasis Kearifan Lokal, Salah Satu Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan di Kutai Timur

Senin, 12 Agustus 2024 - 08:43 WITA

Buka Sosialisasi Kurikulum PAUD Berbasis Kearifan Lokal, Bupati Kutai Timur Tegaskan Komitmen Pemerintah untuk Pendidikan Berkualitas

Senin, 12 Agustus 2024 - 08:11 WITA

Bunda PAUD Kutai Timur Tekankan Implementasi Hasil Bimtek dalam Pembelajaran

Jumat, 9 Agustus 2024 - 17:34 WITA

KIM Cerita Sangattaku Binaan Diskominfo Staper Kutai Timur Raih Peringkat 3 Terbaik KIM se-Kalimantan Timur

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:03 WITA

Bimtek TP PKK, Euis Istiqomah Dorong Promosi Produk UP2K Melalui Digitalisasi

Berita Terbaru

Pendidikan & Sosial Kebudayaan

Seminar Jurnalistik dan Fotografi Gelaran Prokompi Gunakan APBD-P 2024, Ini Penjelasan Panitia

Kamis, 5 Sep 2024 - 15:29 WITA

Politik & Pemerintahan

Menuju Era “GEMAS” Bersama Kutai Timur, Deklarasi GPHS Hadirkan Rudy Mas’ud

Sabtu, 24 Agu 2024 - 19:23 WITA

Daripada seleksi teks, mending nunggu seleksi alam :D
Maaf, nggak boleh CUT! selain Sutradara :D
Maaf, Tidak Diizinkan Mencopy Isi Laman Ini
Dilarang nempel-nempel, bukan muhrim :|
Duh,... Bakal apaan mau diinspect element segala :O
Ups,... Nggak boleh ngintip sourcenya ya :)

Jangan ya dek ya, jangan,..... :(