
SANGATTAKU – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur (Disdikbud Kutim), Mulyono, telah mengambil langkah-langkah strategis dalam mengembangkan pendidikan dan kebudayaan di wilayahnya. Setelah memegang jabatan selama 8 bulan, Mulyono memprioritaskan konsolidasi internal dan melakukan rapat dengan pejabat-pejabat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa program-program yang dijalankan sejalan dengan visi pemerintah, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Visi tersebut telah diterjemahkan menjadi lima misi utama, dua di antaranya berfokus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” jelas Mulyono.
Misi pertamanya adalah menciptakan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, dan bersatu, sementara misi kedua adalah memberikan pelayanan dasar yang adil dan proporsional kepada masyarakat. Dalam upaya mencapai tujuan ini, Mulyono telah mengembangkan tujuh program unggulan yang telah mencapai sejumlah kemajuan. Meskipun demikian, ada dua program yang memerlukan perhatian khusus: pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh kecamatan serta pencapaian standarisasi akreditasi bagi sekolah negeri dan swasta.
Untuk mengatasi kendala ini, Mulyono telah membentuk tim lapangan yang terdiri dari 32 anggota. Tim ini akan mengunjungi 802 satuan pendidikan di seluruh wilayah, mendengarkan keluhan, dan kemudian mencari solusinya. Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk perencanaan lebih lanjut.
Mulyono juga menegaskan pentingnya data yang akurat dalam perencanaan yang efektif. Dengan semangat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan kebudayaan bagi masyarakat setempat.
Transformasi dalam pendidikan dan kebudayaan di Kutai Timur akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda. (AD01/Diskominfo Staper)