Fraksi Nasdem Dorong Pemerintah Ciptakan Keseimbangan Investasi dan Akses Pendidikan

Kamis, 9 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Catatan penting disampaikan oleh Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) terkait nota pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Kutai Timur Tahun Anggaran 2024 yang dibacakan oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman pada Rabu (8/11/2023) lalu. Pernyataan pandangan umum Fraksi Nasdem disampaikan oleh Kajan Lahang dalam Rapat Paripurna ke-11 DPRD Kutim pada Kamis (9/11/2023).

Pembacaan pandangan umum Fraksi Nasdem oleh Kajan Lahang. (Meika/sgtu)

Menurut Kajan Lahang, pendapatan daerah yang mencapai 9,148 triliun terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, mengalami peningkatan. Meskipun demikian, Fraksi Nasdem menyoroti ketimpangan sosial yang masih ada di beberapa daerah di Kabupaten Kutai Timur.

“Kabupaten Kutai Timur memiliki tema penguatan struktur ekonomi guna mendukung perekonomian daerah, kami menilai bahwa masih ada ketimpangan sosial di beberapa daerah di Kabupaten Kutai Timur,” ucap Kajan.

Lebih lanjut, Fraksi Nasdem mengkritisi bahwa meskipun RKPD menetapkan menciptakan iklim investasi kondusif sebagai prioritas pembangunan, namun kondisi di daerah tidak sejalan dengan potensi masyarakat lokal. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana mengoptimalkan penurunan angka pengangguran dan memberdayakan masyarakat lokal untuk mendorong percepatan pembangunan di Kabupaten Kutai Timur.

“Prioritas pembangunan adalah menciptakan iklim investasi kondusif, tentunya bagaimana mengoptimalkan penurunan angka pengangguran pada masyarakat lokal atau memberdayakan apa yang dimiliki untuk mendorong percepatan pembangunan di Kabupaten Kutai Timur,” tegas Kajan Lahang.

Fraksi Nasdem juga menyoroti dominasi kegiatan investasi di beberapa kecamatan tertentu seperti Sangatta Utara, Bengalon, Kaubun, dan Kaliorang, sedangkan di kecamatan lainnya minim investasi.

“Dampak yang dirasakan adalah minimnya infrastruktur pembangunan wilayah, meningkatnya pengangguran terbuka, dan tingginya angka kemiskinan,” ungkap Kajan Lahang.

Baca Juga  DPRD Kutim Dorong Optimalisasi Pemungutan 11 Objek Pajak Daerah

Di sisi lain, persoalan dasar pelayanan publik, seperti pendidikan dan kesehatan, diharapkan juga tetap menjadi fokus perhatian. Dengan catatan ini, Fraksi Nasdem mengingatkan pemerintah untuk memprioritaskan keadilan sosial dan membuka aksesibilitas ekonomi pedesaan dalam menyusun RAPBD Kutai Timur 2024. (AD01/Sek-DPRD)

624Dibaca

Berita Terkait

Sayid Anjas Siap Maju Calon Ketua Golkar Kutim, Klaim Sudah Kantongi Dukungan
Ketua DPRD Kutai Timur Tekankan Transparansi Profit Sharing Pertambangan
Ketua DPRD Kutai Timur Apresiasi Aksi Demo Kondusif, Tekankan Etika Pejabat Publik
DPRD Kutai Timur Dorong Pemenuhan Air Bersih hingga Energi Alternatif di Daerah Tertinggal
Ketua PPM Kutim Soroti Kerusakan Jalan Akibat ODOL, Desak Penegakan Hukum Tegas
Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama
Warga Bukit Kayangan Keluhkan Dampak Aktivitas KPC, DPRD Kutim Dorong Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Pelapak Taman Bersemi Minta Toleransi, DPRD Kutim Dorong Pendataan yang Adil

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 01:12 WITA

Sayid Anjas Siap Maju Calon Ketua Golkar Kutim, Klaim Sudah Kantongi Dukungan

Jumat, 5 September 2025 - 07:13 WITA

Ketua DPRD Kutai Timur Tekankan Transparansi Profit Sharing Pertambangan

Kamis, 4 September 2025 - 21:05 WITA

Ketua DPRD Kutai Timur Apresiasi Aksi Demo Kondusif, Tekankan Etika Pejabat Publik

Kamis, 4 September 2025 - 19:58 WITA

DPRD Kutai Timur Dorong Pemenuhan Air Bersih hingga Energi Alternatif di Daerah Tertinggal

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:55 WITA

Ketua PPM Kutim Soroti Kerusakan Jalan Akibat ODOL, Desak Penegakan Hukum Tegas

Berita Terbaru

Ekonomi & Kesehatan

Ketua DPRD Kutai Timur Tekankan Transparansi Profit Sharing Pertambangan

Jumat, 5 Sep 2025 - 07:13 WITA