Kabupaten Kutai Timur Raih Sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes RI

Kamis, 7 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Pemerintah () berhasil menekan angka penyakit secara permanen, sehingga tidak lagi menjadi masalah masyarakat. Keberhasilan ini membuahkan hasil dengan diberikannya penghargaan berupa sertifikat bebas Frambusia oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Kutai Timur, , secara langsung menerima penghargaan tersebut di Puri Convention Hall Hotel Grand Sahid Jaya pada hari Rabu, 6 Maret 2024.

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman bersama Kepala , dr Hassanal. (ist/prokutim)

Menurut Bupati Ardiansyah, pemberian sertifikat ini menjadi bukti komitmen serius Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam memerangi penyakit Frambusia. Frambusia sendiri adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue, biasanya menyerang di wilayah tropis dengan sanitasi yang buruk seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania.

“Di Kutim, kita sudah berhasil mencapai tingkat aman dari Frambusia. Bahkan di , hampir tidak ada kasus penyakit korengan atau gatal. Hal ini sungguh luar biasa. Saya memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Kutai Timur yang telah mewujudkan Kutai Timur Zero Frambusia,” ucapnya.

Bupati Ardiansyah juga menyampaikan terima kasih atas kinerja Dinas Kesehatan Kutai Timur melalui program-programnya yang berhasil mengeliminasi Frambusia. Ia juga mengakui bahwa masyarakat Kutai Timur kini semakin sadar akan pentingnya menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk menghindari penyakit, termasuk Frambusia.

Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr Bahrani Hasanal, menjelaskan bahwa Frambusia termasuk dalam kategori penyakit yang sering diabaikan.

“Awalnya, mungkin hanya satu koreng, namun jika dibiarkan bisa menyebabkan kecacatan bahkan kelumpuhan dan penyakit lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan bahwa penyakit ini benar-benar tidak ada,” jelasnya.

Baca Juga  Banjir Sangatta, BPBD Ingatkan Waspadai Intaian Predator

dr Bahrani menekankan bahwa pihaknya terus menjalankan program-program untuk menekan angka kejadian Frambusia hingga benar-benar tidak ada kasus yang tercatat di Kabupaten Kutai Timur. Bahkan jika ada kasus penyakit koreng, pihaknya melakukan evaluasi terlebih dahulu untuk memastikan apakah itu merupakan kasus Frambusia.

“Dinas Kesehatan akan terus melakukan evaluasi. Jika ada satu kasus, kami akan mengulangi tahapan evaluasi setiap 3 tahun. Setelah melalui 3 tahapan evaluasi, baru kami bisa menyatakan Kabupaten Kutai Timur bebas dari penyakit Frambusia,” tegasnya.

Terakhir, dr Bahrani menekankan pentingnya PHBS sebagai cara efektif untuk mencegah penyebaran penyakit Frambusia. Dengan yang bersih dan sehat, masyarakat Kutai Timur dapat mengantisipasi risiko terjangkitnya penyakit ini.

Untuk diketahui, Frambusia merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema Pallisum Pertenue, umumnya menyerang kulit bahkan tulang. (*/)

550Dibaca

Berita Terkait

BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan
Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim
DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani
Produktivitas Padi Gunung Bengalon Capai 1,2 Ton per Hektare, Tren Luasan Lahan Menurun
RSUD Kudungga Siapkan Ruang Isolasi Antisipasi Munculnya Kasus COVID-19 Baru
Kasus COVID-19 Muncul Kembali, Satu Warga Kutai Timur Terkonfirmasi
Disperindag Perketat Distribusi LPG 3 Kg, Fokus Tepat Sasaran dan Penyesuaian Harga
Pemkab Kutim Pantau Harga Jelang Idul Adha, Daging Sapi Naik Rp10.000

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:33 WITA

BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:49 WITA

Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:18 WITA

DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani

Rabu, 11 Juni 2025 - 21:05 WITA

Produktivitas Padi Gunung Bengalon Capai 1,2 Ton per Hektare, Tren Luasan Lahan Menurun

Selasa, 10 Juni 2025 - 19:08 WITA

RSUD Kudungga Siapkan Ruang Isolasi Antisipasi Munculnya Kasus COVID-19 Baru

Berita Terbaru

Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi (MMP)

Politik & Pemerintahan

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama

Selasa, 24 Jun 2025 - 19:47 WITA