SANGATTAKU – Dampak tingginya angka stunting di Kutai Timur saat ini menjadi perhatian serius, mengingat risiko jangka panjang yang ditimbulkannya. Stunting, yang merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis, dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan, seperti menurunkan daya tahan tubuh, gangguan kognitif, dan masalah dalam pertumbuhan fisik.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), saat ini juga tengah bekerja keras dalam upaya memfokuskan penurunan prevalensi stunting di kabupaten berjuluk Bumi Etam tersebut.
Anggota Komisi A DPRD Kutai Timur, Novel Tyty Paembonan, mengapresiasi langkah-langkah dan upaya pemerintah daerah dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, seperti salah satunya Rembuk Stunting gelaran Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur beberapa waktu lalu, yang mana dalam rembuk tersebut, upaya percepatan penurunan angka stunting yang menjadi fokus utama.
Menurut Novel, ttunting merupakan permasalahan yang perlu ditangani secara serius dan menyeluruh, mengingat dampaknya terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Percepatan memang harus dilakukan. Kita harus dapat menjaga kualitas kesehatan sumber daya manusia Kutim ke depan. Kami mendukung percepatan tersebut dilakukan. Menurunkan angka stunting berarti meningkatkan potensi tumbuh kembang anak-anak kita,” singkat Politisi Gerindra tersebut. (AD01/DPRD)