SANGATTAKU – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusip) Kutai Timur (Kutim) kembali menggelar Lomba Bertutur Tingkat SD/MI se-Kutim, yang berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, pada Rabu (13/6/2024). Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kutim yang diwakili oleh Kepala Seksi Pendidikan Basmawati Sija, Kepala Dispusip Kutim Ayub, Bunda Literasi Siti Robiah, Ketua Gerakan Permasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kutim Nurul Mutia Karim, serta para dewan juri dan guru pendamping.
Dalam laporannya, Kepala Dispusip Kutim, Ayub, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kegemaran membaca di kalangan anak-anak, tetapi juga untuk memperkenalkan budaya Kalimantan Timur (Kaltim) melalui bacaan dan buku.”Tujuannya adalah menumbuhkan kegemaran membaca anak-anak serta kecintaan terhadap karya budaya bangsa serta mengenal Karya Budaya Kalimantan Timur,” tuturnya.
“Di sini kami sampaikan Pak Bupati, ada beberapa buku kita yang sudah ada di E-Kutim atau yang sudah bapak resmikan pada tahun 2000 awal 2003 dulu, kita sudah hampir 900 buku yang sudah ada di E-Kutim kita pak. Dan yang kedua juga kami menyampaikan Magic land kita juga sudah mulai kita garap untuk menyatukan konsep-konsep yang disampaikan oleh bapak Bupati,” lanjut Ayub.
Ayub menambahkan bahwa dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mengembangkan literasi di Kutim. “Ke depan dan kita tetap mendapat juara satu di acara tahun 2024 ini,” harapnya.
Dalam sambutannya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terlaksananya acara ini. “Mari kita bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena kita dapat kembali berkumpul membuka acara Lomba Bertutur atau ‘Bemamai’ dalam bahasa Kutai,” ucapnya.
Bupati Ardiansyah menekankan pentingnya nilai-nilai lokal dan sejarah sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan dan dituturkan kepada generasi muda. “Saya berharap nilai-nilai lokal dan sejarah adalah bagian yang bisa kita tuturkan. Meskipun berasal dari cerita fiksi, hikmah yang terkandung sangat dalam,” tuturnya.
Ia juga mengucapkan selamat bertanding kepada para peserta lomba dan berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan pemahaman dan kecintaan mereka terhadap cerita dan budaya lokal. “Semoga anak-anak kita yang berpartisipasi dalam kegiatan ini dapat mengerti dan mengenal cerita muatan lokal yang positif dari Kutai maupun Dayak. Mari ajak anak-anak kita tumbuh dalam semangat belajar, berkarya, dan terus mengangkat literasi Kutim,” pungkas Ardiansyah.
Sebelumnya, lomba ini diawali dengan penampilan cerita rakyat dari Kutai dan Dayak yang berjudul “Asal Mula Anak Sungai Kalimantan”, dibawakan oleh Ananda Azza Ashila dari SD YPPSB I, yang merupakan Juara 1 Lomba Bertutur Tahun 2023. (AD01/ Diskominfo Kutim)