Seminar jurnalistik dan fotografi yang digelar Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompi), saat dibuka, Kamis (05/09/2024) menyisakan pertanyaan bagi sebagian kalangan peserta, terutama para pegiat media.
Menarik, Ketua Panitia, Ahyar Asdin saat menyampaikan laporan berkaitan dengan kegiatan tersebut, menyatakan sumber dana kegiatan adalah dari Anggaran Perencanaan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2024. Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar, sebab sebagaimana diketahui, bahwa APBD -P Tahun Anggaran 2024 belum ‘ketuk palu’.
Dikonfirmsi terkait hal tersebut, Ahyar menjelaskan bahwa benar sumber dana kegiatan berasal dari APBD Perubahan tahun 2024, namun tidak secara keseluruhan. Dirinya menjelaskan, hal ini terjadi karena sejatinya kegiatan pelatihan jurnalistik dan fotografi ini dilaksanakan dengan menggunakan APBD Murni 2024, namun menemui beberapa kendala teknis.
“Kegiatan ini sebenarnya sudah masuk di (APBD) murni, cuma karena ada beberapa item yang dirubah, dirubah terkait jumlah pesertanya yang tadinya 100 kami naikkan jadi 150, terus ada beberapa termasuk pengadaan-pengadaan starterkit, ada perubahan,” terangnya.
“Sarannya dari BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) waktu itu, daripada tidak dikerjakan, kita alihkan dari (APBD) murni, ke APBD perubahan,” imbuhnya.
Founder dari Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Cerita Sangattaku itupun menjelaskan, bahwa secara aturan hal itu diperbolehkan, sebab hanya menambahkan anggaran dari APBD Perubahan.
“Karena ada sudah anggarannya di (APBD) murni, cuma ditambahkan di anggaran perubahan dengan penambahan sedikit, bukan keseluruhan,” jelasnya.
“Jadi mungkin seperti itu, bukan bahwa tidak ada, tidak ada dan langsung ada,” tegasnya.
Seminar Jurnalistik dan Fotografi ini, rencananya dilaksanakan selama dua hari, dari 5 hingga 6 September 2024, dengan menghadirkan dua narasumber, yakni Desy Saputra selaku Praktisi Kehumasan Pemerintah dan Sandy Leo dari National Geographic Community, dengan 150 peserta, dibuka Asisten Pemkesra Seskab Kutai Timur, Poniso Suryo Renggono. (*/bl)