
SANGATTAKU – Komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam meningkatkan kualitas pendidikan semakin nyata dengan peluncuran tujuh program bantuan pendidikan komprehensif. Inisiatif yang akan dimulai pada 16 November 2024 ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar siswa hingga pengembangan kompetensi tenaga pendidik.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono, mengungkapkan dua program unggulan yang mendapat alokasi anggaran terbesar. “Bantuan seragam ini mencakup jenjang TK, SD, dan SMP, baik untuk sekolah negeri maupun swasta,” jelasnya saat ditemui di Kantor DPRD Kutim, Kamis (7/11/2024). Program seragam gratis mendapat alokasi Rp160,21 miliar, sementara program buku gratis dianggarkan sebesar Rp182,02 miliar.
Terobosan penting lainnya adalah peningkatan alokasi Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) yang kini mencakup madrasah. Anggaran program ini mengalami kenaikan signifikan dari Rp8,7 miliar pada 2023 menjadi Rp15,5 miliar di tahun 2024. “Ini untuk membantu madrasah yang anggarannya dari Kementerian Agama masih terbatas,” terang Mulyono.
Tidak hanya fokus pada siswa, Disdikbud Kutim juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan kompetensi tenaga pendidik. Program beasiswa pendidikan lanjutan disediakan bagi 367 guru, dengan rincian 170 guru melanjutkan ke jenjang Sarjana (S1) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, dan 197 guru menempuh program Magister (S2) di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Mulyono menegaskan bahwa seluruh biaya pendidikan guru ditanggung penuh oleh pemerintah, termasuk biaya pendaftaran, Uang Kuliah Tunggal (UKT), dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI). Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kutai Timur melalui peningkatan kompetensi tenaga pengajar. (AD01/ Diskominfo Kutim)