
SANGATTAKU – Peningkatan layanan kesehatan di Kecamatan Sandaran, Kutai Timur, menjadi fokus perhatian Anggota Komisi D DPRD Kutim, Akhmad Sulaeman. Permasalahan utama yang disoroti adalah kurangnya tenaga medis di Puskesmas Pembantu (Pusban), yang berdampak langsung pada kualitas pelayanan kesehatan masyarakat setempat.
“Makanya, paling tidak ada perawat dan bidan di setiap Pusban. Jangan sampai saat masyarakat datang berobat, tidak ada tenaga kesehatan. Itu yang kami khawatirkan. Paling tidak, ada dua tenaga medis di setiap Pusban,” tegas Sulaeman, menanggapi aspirasi masyarakat yang menginginkan peningkatan layanan kesehatan di wilayah mereka.

Kondisi saat ini menunjukkan bahwa meskipun Pusban telah tersedia di setiap desa, ketersediaan tenaga kesehatan masih belum memadai. Akibatnya, sebagian warga terpaksa mencari layanan kesehatan ke daerah lain, bahkan hingga ke Berau. “Ya, jujur saja, di antara masyarakat ada yang lebih memilih berobat ke Berau karena di sana lebih mudah dijangkau jika harus pergi ke kota. Itu sebabnya kita sangat berharap agar ada peningkatan layanan kesehatan di Sandaran dengan menambah jumlah tenaga medis di Pusban,” jelasnya.
Sulaeman mengusulkan strategi penempatan tenaga kesehatan lokal untuk mengatasi permasalahan ini. “Contohnya, di Kecamatan Sandaran, petugas kesehatannya bisa berasal dari warga asli Sandaran. Dengan demikian, mereka akan lebih betah bekerja di kampung sendiri, tidak merasa terasing. Kalau petugas dari luar daerah, biasanya tidak betah dan lama-kelamaan akan pindah lagi,” ungkapnya.
Di sisi lain, Sulaeman mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai di bidang pendidikan di bawah kepemimpinan Bupati Ardiansyah Sulaiman. “Alhamdulillah, semua sudah berubah. Untuk pendidikan saja, di Sandaran sudah ada SMA dan SMK. Sudah ada dua SMA di sana. Artinya, pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah itu sudah dipikirkan,” tambahnya.
“Kita berharap agar ke depannya layanan kesehatan di Sandaran bisa semakin baik. Pemerintah harus terus berkomitmen untuk mengatasi masalah-masalah mendasar seperti ini. Masyarakat juga harus sabar, karena segala sesuatu membutuhkan waktu. Yang penting, kita terus berjuang bersama untuk kebaikan bersama,” pungkasnya. (AD01/ DPRD)