
SANGATTAKU – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berkomitmen untuk memberdayakan pengrajin lokal melalui workshop tenun berbasis Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang digelar bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutai Timur. Ketua Dekranasda Kutim, Siti Robiah Sulaiman, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kreativitas dan daya saing produk kerajinan daerah.

“Pemerintah daerah sudah memberikan kesempatan dan fasilitas melalui pelatihan ini. Sekarang tugas pengrajin adalah memanfaatkan ilmu ini untuk menciptakan karya-karya inovatif,” ujar Siti Robiah.
Ia juga menekankan bahwa produk tenun tidak hanya memiliki nilai seni, tetapi juga potensi ekonomi yang besar jika dikembangkan dengan baik. “Dengan kreativitas, kita dapat menghasilkan produk yang tidak hanya indah tetapi juga bernilai jual tinggi,” tambahnya.
Sementara, Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadani, menjelaskan bahwa workshop ini bertujuan menggali potensi seni lokal dan menciptakan motif baru. “ATBM memungkinkan pengrajin lebih bebas berinovasi, dan ini penting untuk menjadikan Kutim dikenal secara global,” kata Nora.
Sebelumnya, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, dalam sambutan saat membuka acara, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini. “Motif khas Kutim, seperti Wakaroros dan Telapak Tangan, perlu terus diperkenalkan agar semakin dikenal luas,” ujarnya. (AD01/ Diskominfo Kutim)