
SANGATTAKU – Produk UMKM Kutai Timur tengah mengalami lonjakan permintaan, dengan Gula Semut Aren Genjah memimpin di antara produk unggulan lainnya seperti Madu Kelulut dan Amplang. Tingginya permintaan hingga 5 ton mendorong pemerintah daerah mengambil langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Ekonomi Kreatif, Teguh Budi Santoso, mengungkapkan bahwa saat ini kapasitas produksi baru mencapai 1 ton. “Alhamdulillah permintaan sangat banyak. Namun kita hanya mampu melayani 1 ton saja. Makanya kami akan membuat rumah produksi untuk mewujudkan permintaan tersebut,” jelasnya.
Untuk mengatasi kesenjangan antara permintaan dan kapasitas produksi, Diskop UKM dan Ekraf merencanakan pembangunan rumah produksi di tiga lokasi strategis: Kecamatan Teluk Pandan, Sangatta Selatan, dan Rantau Pulung. “Jadi sudah kami ajukan untuk pembuatan rumah produksinya. Semoga saja dapat segera direalisasikan dan permintaan produk unggulan kita dapat terpenuhi seluruhnya,” tambah mantan sekretaris Dinas Perhubungan tersebut.
Gula semut aren, yang diproduksi dari nira pohon aren melalui proses pengolahan tradisional, tidak hanya menjadi komoditas ekonomi yang menjanjikan tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Produk ini dikenal dapat membantu menjaga kadar gula darah, kesehatan tulang, kulit, jantung, pencernaan, sistem saraf, DNA, dan meningkatkan imunitas tubuh.
Proses produksi gula semut aren dimulai dari pengambilan nira dari batang pohon aren, dilanjutkan dengan pemanasan hingga mengental, dan diakhiri dengan pembentukan butiran halus yang menghasilkan tekstur khas gula semut. Metode produksi tradisional ini menjamin keaslian dan kualitas produk. (AD01/ Diskominfo Kutim)