SANGATTAKU – Menjelang bulan suci Ramadan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok dan penting (bapokting) dalam kondisi aman. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga akibat jeda yang relatif singkat antara perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan awal Ramadan.

Kepala Disperindag Kutai Timur, Nora Ramadani, didampingi Sekretaris Disperindag, Muhammad Reza Fahlevi, mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian dalam memantau pergerakan harga serta pasokan bahan pangan. Upaya ini dilakukan sesuai dengan arahan Bupati dan sejalan dengan program Pengendalian Inflasi Daerah (PID).
“Kami rutin mengikuti rapat Zoom setiap Senin pagi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk memantau harga-harga dan mengendalikan inflasi daerah,” ujar Nora saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat, 7 Februari 2025.
Salah satu strategi yang diterapkan adalah mendorong masyarakat untuk menanam komoditas pangan strategis, seperti cabai dan bawang di tingkat kecamatan.
“Penanaman sudah diatur agar hasil panennya bertepatan dengan bulan puasa, sehingga stok cabai tetap aman,” tambahnya.
Meski beberapa komoditas masih dipasok dari luar daerah, seperti Sulawesi, sejumlah bahan pangan lainnya telah disiapkan melalui program penanaman lokal guna menjaga stabilitas stok.
Dengan koordinasi yang ketat antarinstansi, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur optimistis kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dan harga bahan pokok dapat dikendalikan selama Ramadan. (*/MK)