SANGATTAKU – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Kutai Timur terus mendorong pengembangan produk khas daerah agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional. Saat ini, tiga produk unggulan yang tengah dikembangkan adalah Amplang Batu Bara, Gula Aren Genja dan Madu Kelulut.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kutai Timur, Teguh Budi Santoso, mengatakan pihaknya aktif membuka akses pasar bagi pelaku UMKM, salah satunya melalui forum business matching yang mempertemukan pengusaha dengan calon pembeli potensial.
“Pada Oktober 2024, kami mengikuti business matching di Serpong, SCBD. Dari kegiatan ini, sudah ada calon pembeli dari Malaysia yang tertarik dengan produk Kutai Timur. Saat ini, kami tengah merancang strategi agar tahun ini produk UMKM daerah bisa diekspor ke Sabah, Malaysia,” ujar Teguh saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 10 Maret 2025.
Selain memperluas pasar, Dinas Koperasi dan UKM juga mendorong UMKM menciptakan produk yang memiliki identitas khas daerah. Menurut Teguh, banyak pelaku usaha yang masih mengikuti tren tanpa membangun ciri khas yang kuat.
“Kami memberikan pelatihan dan motivasi agar UMKM menghasilkan produk khas Kutai Timur, bukan sekadar mengikuti tren seperti mochi atau roti kembung yang sempat populer,” imbuhnya.
Saat ini, produk-produk unggulan tersebut masih dalam tahap pembinaan. Teguh menjelaskan bahwa para pelaku usaha yang tergabung dalam program ini masih dalam kategori “anak asuh”, yang berarti mereka belum bisa menjual produk secara langsung ke pembeli besar.
“Namun, jika pembinaan berjalan dengan baik, mereka akan mampu berdiri sendiri dan memperluas pasar ke tingkat nasional maupun internasional,” jelasnya.
Melalui berbagai strategi ini, Dinas Koperasi dan UKM berharap Kutai Timur tidak hanya dikenal sebagai daerah tambang batu bara, tetapi juga sebagai sentra produk khas yang memiliki daya saing tinggi di pasar global. (*/MMP)