SANGATTAKU – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutai Timur terus mendorong peningkatan produksi pertanian, salah satunya melalui pengembangan benih padi gogo atau padi gunung yang berkualitas.

Kepala DTPHP Kutai Timur, Dyah Ratnaningrum, didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dessy Wahyu Fitrisia, mengungkapkan bahwa pada 2023 pihaknya telah membina dua penangkar benih padi lokal. Namun, ia menegaskan bahwa dinas hanya dapat merekomendasikan benih yang telah bersertifikat.
“Hal ini sesuai dengan regulasi yang berlaku. Tapi jika petani ingin menanam benih lokal yang dianggap bagus meski belum bersertifikat, kami tetap memberikan dukungan melalui cara lain,” ujar Dyah, Rabu, 7 Mei 2025.
Dukungan tersebut, lanjutnya, bisa berupa bantuan pupuk maupun alat dan mesin pertanian. Namun, untuk bantuan benih, tetap harus mengacu pada ketentuan sertifikasi. Menanggapi potensi pemanfaatan lahan tidur, Dyah menyebutkan bahwa saat ini terdapat 2.632 hektare lahan pertanian aktif yang dikelola oleh petani.
“Kalau melihat dari tata ruang, memang ada cadangan lahan yang diperuntukkan untuk pertanian. Tapi tata ruang bukan kewenangan kami. Silakan cari informasi ke instansi terkait. Jika memang memungkinkan, kami siap mendukung program perluasan areal tanam sebagai bagian dari program unggulan Bapak Bupati,” jelasnya.
Pada 2025 ini, DTPHP juga mengusulkan bantuan benih padi gogo melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk lahan seluas 400 hektare.
“Bibitnya tetap dari penangkar lokal, namun dananya dari pusat. Proses pengusulannya sedang berjalan. Insyaallah, jika data lengkap, bantuan ini bisa segera terealisasi,” pungkasnya. (MMP)