SANGATTAKU – Enam brigade pangan di Kabupaten Kutai Timur menerima bantuan alat pertanian modern dari pemerintah pusat. Bantuan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung program cetak sawah seluas 100.000 hektare yang menjadi target Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam satu periode kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih.

Wakil Bupati Kutai Timur, H. Mahyunadi, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa bantuan tersebut berhasil diperoleh berkat kerja keras Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur melalui pengajuan proposal ke Kementerian Pertanian.
“Awalnya kita tidak mendapat jatah. Namun karena DTPHP proaktif mengajukan proposal lengkap, alhamdulillah ada kabupaten lain yang tidak memenuhi syarat, sehingga Kutai Timur yang akhirnya ditetapkan sebagai penerima,” jelas Mahyunadi, Rabu, 7 Mei 2025.
Adapun enam brigade pangan penerima bantuan sebagai berikut;
1. Brigade Pangan Maju Bersama – Kecamatan Kaliorang
2. Brigade Pangan Bravo Sejahtera – Kecamatan Long Mesangat
3. Brigade Pangan Maju Berkarya – Kecamatan Kaubun
4. Brigade Pangan Bengalon – Kecamatan Bengalon
5. Brigade Pangan Gumus Sejahtera – Kecamatan Kaubun
6. Brigade Pangan Nemal Urip – Kecamatan Kombeng

Mahyunadi menegaskan bahwa bantuan yang diberikan sepenuhnya berasal dari anggaran pemerintah pusat dan tidak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Timur. Penegasan ini menunjukkan bahwa dana tersebut merupakan bagian dari alokasi anggaran nasional yang dialokasikan untuk mendukung program dan kegiatan tertentu di wilayah Kutai Timur. Proses distribusi dan pelaksanaan bantuan ini berjalan transparan dan tepat sasaran, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini juga menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung perkembangan dan kesejahteraan masyarakat di Kutai Timur melalui anggaran nasional.
“Itulah pentingnya proposal. Kami ucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian. Insyaallah bantuan ini akan kami maksimalkan dan kami tidak akan mengecewakan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menegaskan komitmennya untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan melalui berbagai langkah strategis dan program pembangunan berkelanjutan.
“Semakin banyak bantuan yang diterima, semakin semangat pula kami dalam meningkatkan ketahanan pangan di Kutai Timur,” tegasnya.
Terkait persoalan sedimentasi pada jalur irigasi tersier di wilayah Long Mesangat, Kongbeng dan Kaubun, Mahyunadi menyebutkan bahwa penanganannya telah dijadwalkan.
“Masalah utama adalah pendangkalan akibat lumpur. Tanggung jawab pengelolaan irigasi dibagi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Jalur tersier menjadi kewenangan kabupaten dan pada tanggal 14 nanti kami akan rapat dengan Dinas PU untuk segera menangani masalah ini,” pungkasnya. (MMP)