
SANGATTAKU – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Timur memandang pengembangan esports bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai alat pencegahan yang efektif dalam menjaga generasi muda dari perilaku berisiko. Kegiatan positif di ranah digital ini diyakini mampu menyalurkan energi pemuda ke arah yang konstruktif dan bermanfaat bagi masa depan daerah.

Kepala Dispora Kutai Timur, Basuki Isnawan, menegaskan bahwa perubahan masif dalam gaya hidup digital saat ini menuntut adanya intervensi positif dari pemerintah daerah. Esports, yang kini berstatus cabang olahraga resmi, dilihat sebagai wadah ideal untuk kreativitas, kompetisi, sekaligus pembinaan karakter.
Basuki Isnawan menjelaskan bahwa generasi muda memerlukan ruang yang memadai untuk berkarya, berkompetisi, dan menunjukkan potensi mereka dalam bidang yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. Jika ruang ini tidak tersedia, dikhawatirkan mereka akan mencari pelarian dalam kegiatan negatif.
Ia menekankan bahwa pembinaan semacam ini adalah langkah strategis untuk memperkuat pondasi masa depan Kutai Timur. Dengan adanya kegiatan yang menantang dan menarik, pemuda akan termotivasi untuk fokus pada peningkatan keterampilan dan pencapaian prestasi.
“Jika energi anak muda diarahkan ke kegiatan yang positif, mereka bisa terhindar dari penyalahgunaan narkoba, judi online, maupun konsumsi alkohol. Pembinaan semacam ini penting untuk memperkuat masa depan Kutai Timur,” tegas Basuki, Jumat (28/11/25).
Menurut Basuki, kegiatan positif seperti esports, seni, dan olahraga kreatif lainnya dapat menjadi sarana yang sangat efektif dalam mencegah keterlibatan pemuda dalam hal-hal destruktif. Kompetisi yang sehat dalam esports mengajarkan nilai-nilai sportivitas, kerja sama tim, dan disiplin, yang semuanya merupakan elemen penting dalam pembentukan karakter unggul.
Dispora Kutai Timur, meski menyerahkan urusan teknis kompetisi kepada praktisi, tetap berkomitmen dalam mendukung kebijakan yang memfasilitasi pembinaan karakter tersebut. Penyediaan ruang kompetisi dan fasilitas publik yang memadai adalah bukti nyata keseriusan pemerintah dalam mengarahkan minat digital ini.
Dengan adanya ekosistem esports yang semakin kuat, Basuki berharap bahwa kolaborasi antara Dispora, sekolah, dan organisasi kepemudaan dapat semakin erat. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan suportif, di mana setiap pemuda memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya, menjauhkan mereka dari godaan aktivitas negatif yang merugikan diri sendiri dan masyarakat. (adv/Diskominfo Kutim)




















