Penjelasan Ardiansyah Sulaiman Soal Bias Pemahaman Belanja Operasional dan Belanja Modal

Selasa, 25 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menjelaskan kembali perbedaan belanja operasional dan belanja modal dalam struktur APBD 2026 setelah muncul pertanyaan publik mengenai batasan kedua jenis belanja tersebut. Ia menegaskan bahwa secara praktik, beberapa komponen dalam belanja operasional memang memiliki kemiripan dengan belanja modal, khususnya pada pos belanja barang.

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman saat diwawancarai usai Rapurna. (M2P/sangattaku)

Menurut Ardiansyah, belanja operasional mencakup kebutuhan rutin penyelenggaraan pemerintahan, termasuk pengadaan sarana kerja sehari-hari. Ia menyebut bahwa di belanja operasional pun ada belanja barang, yang membuat sebagian pihak menganggap keduanya hampir tidak berbeda. Barang-barang yang dimaksud, merupakan kebutuhan administrasi internal, seperti alat tulis kantor. “ATK itu masuk di belanja operasional karena termasuk kebutuhan kantor,” ujarnya.

Kendati demikian, Ardiansyah menegaskan tetap ada perbedaan mendasar antara belanja modal dan belanja operasional. Belanja modal diperuntukkan bagi pembelian aset jangka panjang yang memiliki nilai manfaat lebih dari satu tahun anggaran. Ia mencontohkan bahwa pengadaan kendaraan dinas tidak bisa dicatat dalam belanja operasional. “Kalau kendaraan itu masuknya di belanja modal,” terangnya.

Terkait belanja pegawai, Ardiansyah memastikan komposisinya masih berada dalam batas kewajaran dan tidak melebihi ketentuan maksimal. Ia menyebut bahwa aturan memperbolehkan belanja pegawai hingga 30 persen dari keseluruhan APBD.

“Maksimal 30 persen dan itu boleh,” ungkapnya ketika ditanya mengenai proporsi belanja pegawai dalam draf APBD 2026.

Penjelasan tersebut disampaikannya sebagai upaya memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada publik mengenai struktur anggaran dan peruntukan belanja daerah, termasuk perbedaan teknis yang seringkali dianggap mirip. (adv/Diskominfo Kutim)

442Dibaca

Berita Terkait

Fokus Kaderisasi dan Ekonomi Mandiri, HMI Pastikan Peran Aktif di Ekosistem Kepemudaan
Didorong Dispora Kutim, HMI Integrasi Penuh ke KNPI Per Akhir November
Laboratorium Kader, Dispora Dorong KNPI Aktif Bina Merata Seluruh Organisasi Kepemudaan
DPMDes Kutim Siapkan Tiga Program Kerjasama Desa 2026, Optimalkan Pendanaan Non-APBN
Pemkab Kutim Fokus Benahi Fasilitas Wisata Strategis, Sejumlah Pembangunan Berjalan Bertahap
Koordinasi Lintas Dinas Jadi Kunci Tata Kelola Wisata dan Penangkaran Buaya di Kutai Timur
Kunjungan Wisata Kutim Naik Signifikan, Dispar Sebut Pelatihan SDM Beri Dampak Nyata
Apresiasi Kepala DPPKB, Sudirman Latif Nilai Pola Kepemimpinan Kolaboratif Jadi Terobosan Strategis Atasi Stunting di Kutai Timur

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 21:16 WITA

Fokus Kaderisasi dan Ekonomi Mandiri, HMI Pastikan Peran Aktif di Ekosistem Kepemudaan

Jumat, 28 November 2025 - 20:41 WITA

Didorong Dispora Kutim, HMI Integrasi Penuh ke KNPI Per Akhir November

Jumat, 28 November 2025 - 20:14 WITA

Laboratorium Kader, Dispora Dorong KNPI Aktif Bina Merata Seluruh Organisasi Kepemudaan

Jumat, 28 November 2025 - 20:04 WITA

DPMDes Kutim Siapkan Tiga Program Kerjasama Desa 2026, Optimalkan Pendanaan Non-APBN

Kamis, 27 November 2025 - 09:04 WITA

Pemkab Kutim Fokus Benahi Fasilitas Wisata Strategis, Sejumlah Pembangunan Berjalan Bertahap

Berita Terbaru

Diskominfo Kutai Timur

Didorong Dispora Kutim, HMI Integrasi Penuh ke KNPI Per Akhir November

Jumat, 28 Nov 2025 - 20:41 WITA

Diskominfo Kutai Timur

DPMDes Kutim Siapkan Tiga Program Kerjasama Desa 2026, Optimalkan Pendanaan Non-APBN

Jumat, 28 Nov 2025 - 20:04 WITA