
SANGATTAKU – Pekan Festival Ekonomi Kreatif (Ekraf) 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) resmi ditutup di Lapangan Alun-Alun Bukit Pelangi pada Sabtu malam, 29 November 2025. Penutupan festival tiga hari ini ditekankan sebagai upaya serius Pemkab Kutim, melalui Dinas Pariwisata (Dispar), untuk mendorong para pelaku industri kreatif lokal agar mampu bersaing hingga kancah nasional dan internasional.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim, Nurullah, dalam sambutan penutupannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pelaku Ekraf dan komunitas pemuda yang telah menyukseskan acara. Ia menegaskan bahwa festival ini bukan hanya sekadar pameran, tetapi berfungsi sebagai ruang pembinaan konkret untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk kreatif yang dihasilkan masyarakat.
Nurullah menekankan bahwa tahapan pengembangan pelaku Ekraf tidak boleh berhenti pada level dasar. Produk lokal harus memiliki ambisi pasar yang lebih luas. “Saya berharap dengan adanya festival ini dapat mendorong para pelaku ekonomi kreatif untuk tidak berhenti di tahap rintisan atau inkubasi, tetapi bisa naik ke tahap produksi tinggi bahkan berdaya saing. Produk-produk ekonomi kreatif kita harus mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional,” ujar Nurullah.
Festival yang berlangsung sejak Kamis, 27 November 2025 ini menghadirkan kolaborasi solid antara Pemkab Kutim dan komunitas Pemuda Kutim Hebat. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan industri kreatif di berbagai subsektor.
Selama tiga hari, Alun-Alun Bukit Pelangi dipenuhi stan-stan pameran yang menampilkan keragaman karya kreatif, mulai dari pertunjukan musik, penayangan film, produk kuliner unggulan, hingga hasil karya kriya. Kehadiran berbagai perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam acara penutupan menunjukkan komitmen kolektif pemerintah daerah terhadap pengembangan sektor strategis ini.
Dispar Kutim berharap, keberlanjutan festival ini dapat menjadi pemantik bagi munculnya inovasi-inovasi baru dari para kreator lokal. Selain memperkuat kolaborasi antarpelaku kreatif, kegiatan semacam ini diharapkan memberikan dampak langsung yang signifikan bagi pertumbuhan sektor pariwisata daerah serta peningkatan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. (adv/Diskominfo Kutim)




















