Maraknya Gagal Ginjal Akut, Bahrani Tegaskan Tidak Ada Temuan Kasus di Kutim

Senin, 7 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sangatta.com – Maraknya gagal ginjal akut, Bahrani tegaskan tidak ada temuan kasus di Kutim. Maraknya kasus gagal ginjal akut yang diduga pemicunya dari salah satu obat cair, menghebohkan sebagian besar masyarakat Indonesia belakangan ini.

Berbagai upaya pencegahan dan penekanan kasus gagal ginjal juga telah diambil oleh pemerintah. Beberapa jenis obat cair yang terindikasi sebagai salah satu penyebab pun, ditarik dari peredaran.

Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr Bahrani Hasanal menegaskan bahwa untuk di Kutim sendiri, belum ada kasus baru. Meski sempat beredar isu yang menghebohkan akan adanya warga Kutim yang terindikasi gagal ginjal akut, Bahrani menjelaskan bahwa ini bukan kasus baru.

“Kemarin ada dilaporkan ke kami, tapi ternyata itu adalah pasien lama yang memang sudah tahunan,” paparnya (08/11/2022)

“Jadi bukan karena obat itu (obat yang ditarik pemerintah dari peredaran, red),” tegasnya pula.

Maraknya Gagal Ginjal Akut, Bahrani Tegaskan Tidak Ada Temuan Kasus di Kutim
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur, dr bahrasi Hassanal.(foto:/istimewa)

Bahrani kembali menegaskan, bahwa di Kalimantan Timur sendiri belum ada temuan kasus. Meski sempat beredar kabar terjadi kasus baru di Balikpapan, namun Bahrani menjelaskan, setelah dilakukan koordinasi dan pelacakan pasien, hal tersebut tidak ditemukan.

“Saat kita konfirmasi ke Balikpapan, ternyata mereka bilang tidak ada, malah bilang kalau di PPU yang ada,” ungkap Mantan Direktur RSUD Kudungga tersebut.

“Nah, PPU sendiri saja bingung, bagian mana yang ada kasus, mereka tak bisa melacak,” imbuhnya pula.

Bahrani melanjutkan, sejauh ini setidaknya ada lima jenis obat yang terindikasi menjadi penyebab gagal ginjal akut, dan keseluruhannya telah ditarik dari peredaran. Namun, sejauh ini menurut Bahrani, kelima obat tersebut sebelumnya hanya beredar di wilayah Jabodetabek.

Untuk itu, Bahrani sekali lagi menegaskan, di Kalimantan Timur, khususnya Kutai Timur, belum ada temuan kasus gagal ginjal akut yang disebabkan oleh obat.(*/bl)

Baca Juga  Dorong Pelestarian Bahasa Daerah, Disdikbud Berencana Implementasikan Bahasa Kutai Dalam Kurikulum SD

 

640Dibaca

Berita Terkait

Instruksi Bupati Ardiansyah: Data BMKG Wajib Tampil di Seluruh Videotron Hingga Januari 2026
Jadi Ujung Tombak Peningkatan Layanan di Akar Rumput, Ardiansyah Sulaiman Jamin Motor Operasional Ketua RT Kutim Aman dari Efisiensi APBD
Inovasi ‘Cap Jempol Stop Stunting’ Jadi Kebanggaan Daerah, Ardiansyah Sulaiman Apresiasi Kepala DPPKB
Dukung Penurunan Stunting, Inovasi ‘Cap Jempol Stop Stunting’ Asal Kutim Diharapkan Jadi Pilot Project Nasional
Anggaran BKKD Kutim Naik Signifikan Jadi Rp250 Juta, Bupati Ardiansyah Bantah Tudingan Hambat Pembangunan
Tindak Lanjut Arahan Pusat, Kutai Timur Konsolidasikan Pengamanan dan Kesiapsiagaan Jelang Nataru
Ardiansyah Sulaiman Tegaskan, Pekerjaan Infrastruktur di Benua Baru Hanya Penambahan Kegiatan, Bukan Proyek Multiyears
Jambore Daerah Kaltim 2025 Resmi Ditutup, Mahyunadi Minta Evaluasi Kekurangan dalam Penyelenggaraan

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 10:04 WITA

Instruksi Bupati Ardiansyah: Data BMKG Wajib Tampil di Seluruh Videotron Hingga Januari 2026

Selasa, 2 Desember 2025 - 09:26 WITA

Jadi Ujung Tombak Peningkatan Layanan di Akar Rumput, Ardiansyah Sulaiman Jamin Motor Operasional Ketua RT Kutim Aman dari Efisiensi APBD

Senin, 1 Desember 2025 - 19:59 WITA

Inovasi ‘Cap Jempol Stop Stunting’ Jadi Kebanggaan Daerah, Ardiansyah Sulaiman Apresiasi Kepala DPPKB

Senin, 1 Desember 2025 - 16:43 WITA

Anggaran BKKD Kutim Naik Signifikan Jadi Rp250 Juta, Bupati Ardiansyah Bantah Tudingan Hambat Pembangunan

Senin, 1 Desember 2025 - 16:04 WITA

Tindak Lanjut Arahan Pusat, Kutai Timur Konsolidasikan Pengamanan dan Kesiapsiagaan Jelang Nataru

Berita Terbaru