SANGATTAKU – Dalam momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur, Mulyono, SSTP., M.Si., menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Fokus utama diarahkan pada peningkatan kesejahteraan guru, melalui pemberian insentif dan pelaksanaan program sertifikasi.
Mulyono juga menyampaikan bahwa Disdikbud Kutai Timur memberikan perhatian serius terhadap upaya meringankan beban orang tua. Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah menyediakan seragam dalam empat model bagi siswa dari jenjang PAUD hingga SMP. Selain itu, bantuan juga mencakup perlengkapan lain seperti buku wajib, buku pendamping hingga buku muatan lokal. Termasuk pula imbauan agar sekolah tidak membebani orang tua untuk kegiatan perpisahan.

“Tujuan kita ingin bagaimana anak-anak bisa mendapatkan sekolah yang terbaik. Di antaranya, kita berikan sarana dan prasarana yang memadai,” ujarnya, Jumat, 2 Mei 2025.
Lebih lanjut, Mulyono mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur pendidikan di Kutai Timur telah menunjukkan kemajuan signifikan. Sekitar 98 persen Sekolah Dasar (SD) dan SMP telah tersentuh pembangunan, meskipun belum seluruhnya rampung. Sementara untuk jenjang PAUD, pemerintah berkomitmen memberikan perhatian yang lebih maksimal pada tahun ini.
Terkait program sertifikasi guru, Mulyono menjelaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan bagian dari program nasional, yang pelaksanaannya bergantung pada upaya masing-masing guru dalam memenuhi persyaratan. Meski demikian, pemerintah daerah terus memberikan kemudahan untuk mendukung proses tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah bertekad agar seluruh guru di Kutai Timur memiliki kualifikasi minimal sarjana (S1). Sebagai bentuk komitmen, sejak tahun 2024 Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah mengirim 171 guru untuk mengikuti program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
“Dengan tujuan melinierkan latar belakang pendidikan mereka ke jenjang S.Pd atau S.Pd PAUD,” pungkas Mulyono.