Targetkan Guru Inklusi di Setiap Sekolah, 450 Guru Dikuliahkan Pemerintah

Jumat, 2 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan inklusif dengan membiayai kuliah ratusan guru melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Langkah ini bertujuan agar setiap sekolah memiliki minimal satu guru inklusi yang mampu menangani dan melatih anak-anak berkebutuhan khusus.

Kadisdikbud Kutim, Mulyono (MMP)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur, Mulyono, SSTP., M.Si., menjelaskan bahwa program ini telah berjalan sejak tahun lalu. Melalui skema RPL, guru yang telah mengajar tetap bisa melanjutkan kuliah dengan waktu yang fleksibel. Setiap tahunnya, sebanyak 450 guru dikirim untuk mengikuti program tersebut.

“Alhamdulillah, program ini telah berjalan sejak tahun lalu. Insyaallah, pada November mendatang, sebanyak 191 guru akan diwisuda di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tahun ini, kami menambah 300 peserta lagi,” ungkap Mulyono.

Selain program RPL, Pemkab Kutai Timur juga menjalankan program beasiswa reguler melalui skema Indonesia Daerah Emas, yang memungkinkan siswa dan mahasiswa asal Kutai Timur menempuh pendidikan di universitas terkemuka seperti ITB, UI, UGM dan Unpad. Kerja sama dengan lembaga seperti Ar-Kasih dan Adi Luhung turut memperkuat pelaksanaan program pendidikan tersebut.

Di sisi lain, isu kesejahteraan guru honorer juga menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Baru-baru ini, delegasi Kutai Timur mengikuti Rakornas Pendidikan se-Indonesia untuk membahas peningkatan kesejahteraan serta peluang bagi para guru honorer.

“Khusus di Kutai Timur, kebijakannya adalah guru honor yang telah mengabdi minimal satu tahun akan diberikan insentif atau tunjangan kerja daerah. Saat ini, insentif tersebut sudah disalurkan kepada guru di sekolah swasta. Untuk sekolah negeri, masih terkendala beberapa regulasi yang harus kami selesaikan terlebih dahulu,” tutup Mulyono. (MMP)

Berita Terkait

Disdikbud dan Kejati Kaltim Gelar Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum Tingkat Kabupaten
TAMASYA 2025: Sinergi Daerah dan Pusat Wujudkan Taman Asuh Sayang Anak di Kutim
Wujud Nyata Kolaborasi untuk Perempuan dan Anak, Kementerian PPPA Luncurkan Ruang Bersama Indonesia di Kutai Timur
Disdikbud Kutai Timur Fokus Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Ringankan Beban Orang Tua
Peringati Hardiknas 2025, Bupati Kutim: Masyarakat Turut Berperan Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Pemkab Kutai Timur Gelar Upacara Hardiknas, Tegaskan Amanat Konstitusi
Dukung Inisiatif Mahasiswa STIPER, Agusriansyah Ridwan: Petani Milenial adalah Masa Depan
STIPER Gelar Seminar Pertanian, Pemkab Kutim Apresiasi dan Dukung Regenerasi Petani Milenial

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 17:53 WITA

Disdikbud dan Kejati Kaltim Gelar Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum Tingkat Kabupaten

Minggu, 25 Mei 2025 - 19:08 WITA

TAMASYA 2025: Sinergi Daerah dan Pusat Wujudkan Taman Asuh Sayang Anak di Kutim

Selasa, 13 Mei 2025 - 22:56 WITA

Wujud Nyata Kolaborasi untuk Perempuan dan Anak, Kementerian PPPA Luncurkan Ruang Bersama Indonesia di Kutai Timur

Jumat, 2 Mei 2025 - 19:36 WITA

Targetkan Guru Inklusi di Setiap Sekolah, 450 Guru Dikuliahkan Pemerintah

Jumat, 2 Mei 2025 - 19:20 WITA

Disdikbud Kutai Timur Fokus Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Ringankan Beban Orang Tua

Berita Terbaru

Lifestyle & Infotainment

Taiwan di IIE 2025 Tunjukkan Pesona Lingkungan Ramah Muslim

Minggu, 13 Jul 2025 - 19:10 WITA