SANGATTAKU – Hari ini, Kamis (04/02/2021), Kepala Dinas Sosial Kutai Timur, Jamiatul Khair Daik (Kadinsos) menerima Kunjungan Kerja (Kunker) dari Anggota Komisi IV DPRD Kutai Kartanegara (Kukar). Rombongan Dewan bersama staff yang tiba sekira pukul 10.45 WITA tersebut, dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Kukar, Baharuddin, SE. didampingi oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kukar, H.M. Ridha Darmawan.SP.,MP. Dalam sambutannya, oleh Baharuddin dijelaskan, maksud dari tujuan kunker tersebut adalah, guna menggali informasi terkait penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kutai Timur, sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran guna diterapkan di Kukar.
Politisi dari PDIP tersebut menyampaikan kepada Kadinsos, kiranya apa-apa langkah yang telah dilakukan Dinas Sosial Kutai Timur terkait permasalahan kesehatan dan pendidikan bagi mereka yang berkekurangan, serta bagaimana cara memonitor secara keseluruhan, mengingat luasnya wilayah Kutai Timur. “Seringkali dilapangan, khususnya Wakil Rakyat ini, ketika ada masyarakat kita yang sakit dan mengeluh karena tidak mempunyai BPJS, kira-kira upaya apa yang bisa diambil agar masyarakat tersebut bisa mendapatkan pengobatan yang layak”, ujar Baharuddin.

Menanggapi hal itu, Jami, sapaan akrab Kadinsos Kutim memaparkan, bahwa di Kutai Timur, permasalahan semacam itu pun sering terjadi. “Kita sering disini pak, semisal kemarin, ada yang sepat operasi cesar, pas mau pulang tidak bisa, karena belum melakukan pemyaran kepada pihak rumah sakit, disitulah peran kita untuk memberikan pendampingan, dan kami juga berperan sebagai penjamin ke pihak rumah sakit, agar si pasien tersebut diperbolehkan pulang”, paparnya.
Dilanjutkannya, terkait masalah pendidikan, dituturkan pula olehnya, bahwa saat ini, di Kutai timur, dari jenjang SD hingga SMA telah digratiskan, selain itu pula, program beasiswa pun terus berjalan, bahkan hingga S1. “Kalau untuk pendidikan, tidak ada masalah, hanya saja, jika ini menyangkut permasalahan kenakalan remaja yang sudah berkaitan dengan ranah pidana, semisal perkelahian yang menggunakan senjata tajam, disini, kita (DINSOS) selalu berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, jadi setelah diproses secara hukum, kalau memang masih dibawah umur, akan kita upayakan agar anak tersebut tetap bisa melanjutkan pendidikannya, jika memang tidak memungkinkan, kita pun tetap lakukan pendampingan dan bimbingan, agar nantinya setelah selesai menjalani hukumannya, anak tersebut bisa dan mau mengikuti kejar paket”, jelasnya.

Terkait monitoring, Jami mengatakan Dinsos saat ini telah bekerjasama dengan para Pekerja Sosial (Peksos) yang ada di Kutai Timur. Hal ini dikatakannya, sungguh sangat membantu pihak Dinsos dalam melaksanakan monitoring ke wilayah peosok. “Kita ada kerjasama dengan Para Pekerja Sosial, kan mereka semua jadi kalau ada apaapa terkait permasalahan sosial di masyarakat, biasanya mereka langsung melapor kesini, atau bahkan kadang langsung menelpon saya”, ujar Jami.
Dalam kesempatan tersebut, berbagai permasalah sosial lain pun dibahas dalam suasana kekeluargaan yang harmonis, dan ditutup dengan jamuan makan siang bersama.