Masih segar diingatan kita semua, sebuah pengumuman kabar hilangnya seorang wanita dengan paras cantik, viral setelah unggahan pengumuman tersebut disebarluaskan melalui WhatsApp sekira 2 minggu lalu.
Adalah Juwanah alias Julia (25) Gadis berambut panjang dan berkulit putih yang merupakan warga asal Kelinjau Ulu, RT 11, Muara Ancalong oleh keluarganya dikabarkan hilang pada Kamis, 9 September 2021 lalu. Dalam unggahan tersebut, dikatakan keluarganya Julia sudah hilang sejak Selasa, 7 September 2021.
Keberadaan Julia yang sudah 16 hari menghilang, perlahan mulai terkuak setelah Unit Jatanras Polresta Samarinda menemukan sesosok jasad dalam kondisi tinggal tulang belulang di daerah tembus Jongkang, Jalan Eks Projakal, Kelurahan Loa Lepu, Kilometer 8, Jalan Trans Samarinda-Kutai Kartanegara, Jumat (23/9/2021) dini hari tadi.
Jasad yang sudah menjadi tengkorak tersebut, diyakini adalah Julia, gadis cantik yang telah 16 hari lamanya dikabarkan menghilang.
Lokasi ditemukan jasad yang tinggal tengkorak tersebut, adalah hasil pengembangan dari seorang pria yang sebelumnya diamankan, dan diduga kuat terlibat dalam misteri menghilangnya Julia.
Pria yang disinyalir adalah pacar dari Julia, diamankan dan dibawa turut serta oleh petugas untuk menunjukkan lokasi dimana Julia berada. Benar saja, di lokasi yang ditunjukkan, didapati sebuah kerangka dengan menggunakan baju warna biru tua bermotif kembang, celana jeans panjang berwarna gelap.
Dikutip dari TribunKaltim.co, Kasubnit INAFIS Polresta Samarinda, Aipda Harry Cahyadi, yang mengevakuasi jasad korban menerangkan penemuan tersebut berawal dari laporan Unit Jatanras Polresta Samarinda bahwa ditemukan jasad perempuan yang sudah dalam kondisi tulang belulang.
Aipda Harry Cahyadi menerangkan pada tubuh korban ditemukan seutas tali rafia berwarna hitam yang terlilit di leher korban.
“Kita juga menemukan potongan anting emas, dan sebilah pisau dapur,” jelasnya.
“Jasad korban akan kita bawa ke RSUD AW Syahranie untuk proses visum agar penyebab pasti kematiannya bisa diketahui,” pungkasnya.