Kawasan Padat Penduduk Di Teluk Lingga Nyaris Jadi Amukan Si Jago Merah

Selasa, 28 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Sebuah barak dengan 2 pintu, nyaris dilahap si jago merah, Selasa (28/09/2021).

Barak kayu yang dihuni 2 Kepala Keluarga tersebut mendadak mengepulkan asap tebal.

Johan (44), penghuni salah satu barak mengaku, sumber api berasal dari atas plafon.

Herman dan Johan (tidak mengenakan baju) saat memberikan keterangan pada awak media, Selasa (28/09/2021).

“Saya masih di belakang rumah, anak saya pertama kali yang melihat kalau ada api dari dalam plafon,” paparnya.

“Istri saya pun langsung ke depan, teriak-teriak minta tolong,” imbuh Johan.

Titik yang diduga sumber api.

Johan dan anaknya, bersama beberapa tetangga pun menjebol plafon rumahnya, kemudian dengan peralatan seadanya berusaha memadamkan api, yang di duga berasal dari hunian pintu sebelah baraknya.

Namun sayang, H. Madi (44), atau lebih dikenal dengan Pak Suna, salah satu warga yang membantu memadamkan api, harus dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami sesak nafas akibat kurangnya oksigen di atas plafon yang memang sudah bercampur asap tebal.

“Tadi, hampir 30 menit mereka diatas plafon untuk mencoba memadamkan api, mendadak beliau (Suna) pingsan, langsung saya hendong dan antar ke rumah sakit, mungkin pingsan karena kurang oksigen, apalagi memang beliau mengidap asma,” ucap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Petugas yang datang memastikan tidak ada lagi titik api maupun instalasi listrik yang bisa berpotensi konsleting.

Beruntung, atas kesigapan warga, api tak membesar dan tak menimbulkan korban serta kerugian yg lebih besar, terlebih kawasan tersebut, berjajar rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu.

Dugaan awal, api berasal dari konsleting pada isntalasi listrik, namun setelah petugas Damkar dan Petugas PLN datang, diketahui pada titik sumber api, tidak ada jalur instalasi listrik sama sekali.

“Kemungkinan karena sirap (pembatas dinding rumah pada bagian atas, red.) yang mepet dengan atap seng, jadi karena papannya sudah jabuk (lapuk, red.) akhirnya kena panas, jadi bara dan membesar jadi api,” ujar Herman, tetangga yang juga naik untuk memeriksa titik sumber api.

Baca Juga  Bappeda Kutai Timur Gelar Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD 2025-2029

Saat berita ini diturunkan Selasa, 28/09/2021, didapat kabar dari salah satu warga, bahwa Suna, korban yang sempat dilarikan ke rumah sakit, telah dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 15.40 WITA.

412Dibaca

Berita Terkait

Ketua PPM Kutim Soroti Kerusakan Jalan Akibat ODOL, Desak Penegakan Hukum Tegas
Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama
Warga Bukit Kayangan Keluhkan Dampak Aktivitas KPC, DPRD Kutim Dorong Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Pelapak Taman Bersemi Minta Toleransi, DPRD Kutim Dorong Pendataan yang Adil
DPRD Kutim Soroti Masalah Kepesertaan BPJS dan Kekurangan Dokter Spesialis
Dua Kasus Penemuan Bayi Meninggal di Sangatta, DPRD Kutim Soroti Pentingnya Edukasi Remaja
Wabup Kutai Timur Apresiasi Komite Tani Muda, KNPI: Siap Sinergi dengan Program Pemerintah
DPRD Kutim Mediasi Konflik Relokasi Pedagang Taman Bersemi

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:55 WITA

Ketua PPM Kutim Soroti Kerusakan Jalan Akibat ODOL, Desak Penegakan Hukum Tegas

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:47 WITA

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama

Kamis, 19 Juni 2025 - 22:55 WITA

Warga Bukit Kayangan Keluhkan Dampak Aktivitas KPC, DPRD Kutim Dorong Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Kamis, 19 Juni 2025 - 17:42 WITA

Pelapak Taman Bersemi Minta Toleransi, DPRD Kutim Dorong Pendataan yang Adil

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:38 WITA

DPRD Kutim Soroti Masalah Kepesertaan BPJS dan Kekurangan Dokter Spesialis

Berita Terbaru

Lifestyle & Infotainment

Taiwan di IIE 2025 Tunjukkan Pesona Lingkungan Ramah Muslim

Minggu, 13 Jul 2025 - 19:10 WITA