SANGATTAKU – Demi tercapainya koperasi yang sehat, maka perlu adanya upaya peningkatan Sumber Daya manusia (SDM) dalam pengelolaannya. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Kutai Timur menggelar pelatihan akuntansi koperasi untuk para pelaku koperasi, khususnya para pengurus koperasi yang membidangi masalah keuangan.
“Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari , yaitu dari dari tanggal 17–19 November 2021,” ucap Kepala Bidang Kelembagaan Firman Wahyudi dalam laporannya pada pembukaan acara yang bertajuk Pelatihan Akuntansi Pengurus Koperasi Bagi Pengurus Koperasi, yang digelar di Teras Balad Cafe & Resto Sangatta, Rabu pagi tadi (17/11/2021).
Acara pelatihan akuntansi koperasi dibuka oleh Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman. Turut hadir Kepala Diskop UKM Kutim Darsafani, serta turut dihadiri pula Ferdiansyah, SE dari Lembaga Pendidikan Perkoprasian (Lapenkop) dan Drs H Totok Mardiyono dari Dinas Koperasi dan UKM Kutim selaku pembicara dan narasumber.
Dalam kesempatan itu pula, Darsafani menyampaikan, hingga November 2021 ini koperasi yang ada di Kabupaten Kutai Timur berjumlah 1154 unit. Namun disayangkan, jumlah unit koperasi yang aktif hanya 667 unit saja, sedangkan yang bisa dinyatakan sebagai koperasi sehat, yang mana aktif melaporkan kegiatan usahanya dan melaksanakan serta melaporkan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT) hanya berjumlah 100 unit.

“Sisanya 387 unit koperasi tidak aktif memberikan laporan kegiatan usaha maupun melakukan RAT,” papar Darsafani.
Untuk itulah, Darsafani berharap dengan adanya Pelatihan Akuntansi Koperasi Bagi Pengurus Koperasi yang digelar, bisa menjadi salah satu pendorong untuk menuju pengelolaan koperasi yang lebih baik lagi kedepannya.
Dalam kesempatan itu pula, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan bahwa, koperasi adalah soko guru di bidang perekonomian, karena koperasi merupakan cetusan dari bangsa Indonesia sendiri yang menganut sistem kegotong-royongan.

Menurut Ardiansyah, yang tak kalah penting, bukan hanya bagaimana koperasi itu sehat, baik secara strukturisasi maupun dari segi produksi. Selain bertujuan untuk bisa mensejahterakan anggota, koperasi juga harus bisa memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.
“Pesan saya yang pertama, untuk betul-betul melakukan penataan koperasi sebagaimana tadi yang diharapkan oleh Kementerian Koperasi,” ujar Ardiansyah.
Dirinya menambahkan, menyambut baik pelatihan yang digelar Diskop UKM ini, dirinya berharap kedepan penataan koperasi bisa dilakukan dengan lebih baik lagi. “Inovasi harus dibarengi kinerja dan keinginan yang baik, koperasi dalam kondisi pandemi saat ini, adalah salah satu yang paling memiliki peluang untuk di Global Market,” tutupnya. (/adv/bl)