Sangattaku.com – Dinsos Kutim Harapkan Verifikasi dan Validasi Penerima Dana Inflasi Daerah Akurat – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu, tentu saja berdampak ke beberapa aspek kehidupan. Di Kutai Timur sendiri, sesuai dengan intruksi Presiden RI untuk pengendalian dampak inflasi, yakni dengan mengalokasikan 2 persen APBD untuk program bantuan masyarakat, beberapa instansi pun telah ditunjuk untuk pelaksaannya.
Salah satunya melalui Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur (Dinsos Kutim), Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) akan menggelontorkan bantuan langsung tunai ke masyarakat Kutim.
Kendati demikian, dijelaskan oleh Plt Sekertaris Dinsos Kutim, Budi Mulia bahwa penerima bantuan nantinya, harus melalui proses validasi dan verifikasi data, baik dari tingkat desa, kecamatan dan juga pada tingkat kabupaten.

Budi Mulia menambahkan, penerima bantuan dana inflasi kali ini, dibagi atas tiga kategori penerima, yakni Ojek Online (Ojol), Supir Angkutan Kota (Angkot) dan juga Warga Miskin Ekstrim.
Untuk pendataan ojol dan supir angkot guna penyaluran dana inflasi ini, Budi Mulia mengaku pihaknya bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kutai Timur (Dishub Kutim).
“Dari Dishub ini yang pertama ojek online atau kurir, kedua supir angkutan kota,” papar Budi.
“Sedangkan terakhir dari kami (Dinsos) yang miskin ektrim,” ucapnya melanjutnya.
Budi pun menegaskan, bahwa para penerima ini nantinya harus benar-benar sudah terverifikasi dan tervalidasi, dari tingkat desa hingga kabupaten. Hal tersebut, diharapkan Budi agar bantuan bisa tersalurkan kepada yang benar-benar berhak.
Lebih jauh Budi Mulia menjelaskan, untuk ojol atau kurir, dirinya mengaku pihaknya telah menyiapkan 418 kuota penerima bantuan. Hal tersebut diakuinya, telah meng-cover keseluruhan ojol atau kurir yang ada di Kutai Timur, mengingat keberadaan mereka, dari 18 kecamatan yang ada di Kutai Timur, hanya terdapat di kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
“Kita punya data dari Dishub memang semuanya segitu,” paparnya.
“Dari kuota yang kita berikan, mereka mengajukan 411 penerima dana inflasi,” imbuhnya menjelaskan.
Untuk supir angkot sendiri, budi memaparkan bahwa Dinsos memberikan sebanyak 60 kuota penerima bantuan saja. Kendati demikian, kuota tersebut dinilai cukup, sebab Dishub Kutim hanya mengajukan 54 data penerima, yang memang benar telah dipastikan lolos verifikasi dan validasi.
Sebelumnya Budi juga memaparkan, untuk Warga Miskin Ekstrim, pihaknya masih melakukan pendataan. Sebab, jika berkaca dengan data yang dimiliki Dinas Sosial terkait warga miskin, jumlahnya mencapai 11 ribu Kepala Keluar (KK) lebih.
“Tapi kan tidak sebanyak itu untuk yang statusnya miskin ekstrim ini, tergantung verifikasi dan validasi dari teman-teman desa,” ujarnya.(*/bl)