Sangattaku.com – Jimmy Minta Pemerintah Libatkan Masyarakat Dalam Penanggulangan Banjir. Dua Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur yaitu Sangatta Utara dan Sangatta Selatan tergenang banjir yang cukup tinggi pada Maret 2022 lalu. Karena kejadian ini, banyak masyarakat yang menyalahkan dinas terkait karena dianggap tidak sigap, salah satunya adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutim Jimmy menjelaskan bahwa setiap bencana yang melanda memang tidak dapat diduga, meskipun BPBD dan BMKG dapat memperkirakan curah hujan dengan perhitungan yang hampir selalu akurat, terkadang perhitungan bisa meleset apa yang dirumuskan. Bencana ini juga terkait dengan siklus, karena banjir serupa juga pernah terjadi sebelumnya.

“Bencana ini kan terkait siklus, kalau kita tarik sejarah, banjir serupa juga pernah terjadi pada tahun 1982 dan 2002, jadi jaraknya 2022 tahun,” terangnya.
“Perhitungan teknis sewaktu-waktu juga bisa meleset atau melenceng dari apa yang dirumuskan itu,” sambung Jimmy.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dirinya berharap agar pemerintah dapat berkaca dan mengambil pelajaran dari beberapa kejadian yang sudah pernah terjadi, terutama dalam proses evakuasi atau persiapan bahan makanan bila musibah datang lagi.
Menurutnya penanggulangan bencana ini tidak hanya menjadi kewajiban satu instansi, namun juga harus melibatkan masyarakat.
“Kita harapkan pemerintah itu mengambil pelajaran dari yang lalu, serta agar bisa membina masyarakat supaya mampu berperan dalam penanggulangan bencana,” pungkasnya.(/bl)