Berkunjung ke salah satu konstituen yang ada di Desa Sepaso Induk, Kecamatan Bengalon, Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim), Joni mengatakan potensi untuk meningkatkan pendapatan sangat terbuka lebar.
Masyarakat Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur kini mulai memanfaatkan lingkungan sekitar untuk membudidayakan Madu kelulut atau Madu Klanceng.
“Peternakan madu kelulut yang ada di Desa Sepaso Induk ini merupakan salah satu hasil dari aspirasi saya tahun lalu, sekarang sudah berkembang pesat,” ujarPolitisi senior Partai persatuan Pembangunan (PPP) itu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kini warga, dengan budidaya ternak madu kelulut, sudah bisa memanfaatkan hasil budidaya madu kelulut untuk meningkatkan kesejahteraan dan menghidupi keluarga mereka.

“Saya selaku wakil rakyat, senang bisa membantu masyarakat terutama yang memiliki keterbatasan dalam mengembangkan usaha,” ucapnya.
Terlebih lagi, Kecamatan Bengalon adalah daerah pemilihan yang memenangkan Joni sehingga menjadi anggota dewan.
Joni menambahkan, dengan adanya sumber penghasilan lain, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak kedepannya.
Terpisah, Supri, salah satu peternak mengatakan, dalam satu box (rumah lebah kelulut) bisa menghasilkan Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu dalam sekali panen.
“Dalam satu box ini kami bisa menghasilkan madu 1 sampai 2 botol, cukuplah untuk beli beras dan lauk untuk keluarga,” ujarnya.
Untuk diketahui, Madu kelulut (madu meliponin) dihasilkan oleh lebah Trigona Itama dan Trigona Thoracica yang tidak menyengat.(*/bl)