SANGATTAKU – Inisiatif modernisasi dalam dunia pendidikan terus berlanjut. Dinas Pendidikan (Disdik) Kutai Timur (Kutim), bekerja sama dengan Bank Kaltimtara Cabang Sangatta, memulai sosialisasi tahap pertama terkait Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPlah) dan Aplikasi Transaksi Keuangan Pemerintah Daerah (ATKP). Sosialisasi ini dilakukan di Ruang Meranti, Kantor Bupati pada Senin (31/7/2023), dan dihadiri oleh perwakilan dari 91 sekolah di wilayah Kutim.
Sosialisasi ini merespons regulasi Permendikbud Nomor 14 tahun 2020 yang mengamanatkan bahwa seluruh pengadaan barang/jasa di dunia pendidikan harus dilakukan melalui platform “marketplace” dan menuju transaksi non-tunai.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menjelaskan bahwa para Kepala Sekolah, Bendahara, dan Operator di tingkat SD dan SMP diundang dalam kegiatan ini. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan kemudahan dalam transaksi keuangan di sekolah, termasuk cek saldo, mutasi antar bank, dan pengadaan alat tulis kantor, serta transaksi lainnya. Mulyono juga mengungkapkan rencana untuk menerapkan aplikasi SIPlah-ATKP di seluruh sekolah di Kutim.
“Dalam beberapa tahap ke depan, seluruh sekolah di Kutim diharapkan akan menggunakan aplikasi SIPlah-ATKP ini. Kami akan bekerja sama dengan Diskominfo-Staper untuk mengidentifikasi wilayah yang masih belum terjangkau oleh layanan ini,” ungkap Mulyono.
Pada kesempatan sosialisasi ini, Triasto Hamundipto, Penyelia Prospek Costumer dan Layanan Prioritas dari Bank Kaltimtara Cabang Sangatta, memberikan penjelasan rinci. Ia menggambarkan ATKP sebagai Aplikasi Transaksi Keuangan Pemerintah Bankaltimtara, yang dapat diakses oleh nasabah pemerintah untuk melakukan transaksi perbankan dan pengelolaan keuangan melalui jaringan internet yang terintegrasi dengan SIPlah.
SIPlah sendiri dirancang untuk mempermudah proses Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) di satuan pendidikan, dengan tujuan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas. Dengan aplikasi ini, sekolah dapat berbelanja secara daring dan transparan, dengan pembayaran yang langsung tercatat secara real-time. Aplikasi ini telah terintegrasi dengan 18 platform marketplace seperti Blibli, BizOne, Eureka, dan lainnya.
Salah satu tujuan utama dari sosialisasi SIPlah-ATKP adalah mendorong penggunaan non-tunai. Integrasi antara dua aplikasi ini diharapkan dapat membawa manfaat berbelanja daring secara aman dan transparan, serta memudahkan pelaporan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). (ADV01/ DISKOMINFO STAPER)