SANGATTAKU – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mendapatkan kesempatan emas untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan mereka dalam mengembangkan bisnis. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kutim, Darsafani, berharap para peserta yang mengikuti Pelatihan Aneka Olahan Cokelat yang digelar selama tiga hari di Hotel MS Sangatta, dari 7 hingga 9 Juli 2023, dapat menunjukkan inovasi dalam mengembangkan usaha masing-masing.
Dalam acara pembukaan pelatihan tersebut, Darsafani menyampaikan komitmennya untuk mendorong para pelaku UMKM di Kutim agar dapat mengembangkan usahanya dengan baik.
“Kami selalu berusaha agar pelaku UMKM di Kutim dapat maju dan berkembang. Kami juga akan membentuk UKM Center di setiap kecamatan sebagai langkah awal dalam mewujudkan upaya pemerintah dalam membangkitkan usaha mikro di daerah ini,” ungkapnya.
Tahap pertama dari rencana ini adalah mendirikan UKM Center di Sangatta. Darsafani menjelaskan bahwa UKM Center akan menyediakan fasilitas berupa rumah produksi yang dilengkapi dengan teknologi modern, seperti mesin packing, pembuatan label, dan fasilitas pengolahan lainnya. Hal ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya.
Pihak Diskop dan UKM juga berencana untuk memberikan dukungan kepada pelaku UMKM yang telah berkembang.
“Pelaku UMKM yang sudah menunjukkan kemajuan dan perkembangan akan mendapatkan reward atau bantuan melalui lembaga koperasi,” lanjut Darsafani.
Ia juga mengajak pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan aneka olahan cokelat untuk membentuk koperasi guna mendapatkan bantuan alat atau teknologi yang mendukung usaha mereka.
Selain itu, dalam laporannya, Pasombaran, Kabid Usaha Mikro Diskop UKM, menyampaikan tujuan dari pelatihan ini. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para pelaku UMKM mengenai berbagai jenis makanan dan minuman yang dapat dihasilkan dari turunan cokelat.
“Para pelaku UMKM tidak hanya diharapkan dapat menjual cokelat mentah, tetapi juga dapat mengolahnya menjadi produk-produk lain yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi,” jelas Pasombaran.
Pelatihan ini juga menjadi wujud upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pelaku UMKM di Kutim. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan cokelat, diharapkan pelaku UMKM dapat naik kelas dalam pengembangan bisnisnya.
Para peserta pelatihan berkesempatan mendapatkan pengetahuan langsung dari narasumber yang kompeten dalam bidangnya. Farida dan Angga dari AFA Cokelat, yang datang dari kota Jember, Jawa Timur, memberikan materi yang berharga kepada peserta. Diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diberikan oleh narasumber tersebut.
Dalam acara pembukaan pelatihan, Darsafani juga meminta kepada jajarannya untuk terus memonitor dan mengevaluasi perkembangan para pelaku UMKM yang telah mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini, serta pelatihan-pelatihan lain yang telah diadakan sebelumnya. Hal ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendukung pengembangan UMKM di Kutim.
Darsafani menambahkan, langkah ini merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan UMKM melalui pelatihan dan dukungan yang diberikan. Pelaku UMKM di Kutim diberi kesempatan untuk mengembangkan usaha mereka dengan lebih kreatif dan inovatif, serta mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dengan demikian, diharapkan UMKM di Kutim dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian daerah dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat setempat. (ADV01/ DISKOMINFO STAPER)