SANGATTAKU – Dalam upaya terus meningkatkan kapabilitas dan kualitas pengurus koperasi, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kutai (Diskop UKM Kutim) kembali mengadakan pelatihan akuntansi yang dibuka oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman di Restoran Teras Belad pada Senin, 23 Juli 2023.
Pelatihan yang telah mencapai angkatan ke-VI ini menyertakan 30 peserta, terdiri dari pengurus koperasi yang berasal dari Kecamatan Muara Wahau, Muara Ancalong, dan Batu Ampar. Mereka akan mengikuti pelatihan intensif selama tiga hari, dari tanggal 23 hingga 26 Juli mendatang.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pengawasan Diskop UKM Kutim, Firman Wahyudi, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pengurus koperasi, terutama dalam hal pengelolaan keuangan dan penyusunan laporan keuangan koperasi.
“Melalui pelatihan ini, diharapkan para pengurus koperasi dapat secara lebih efisien dan efektif mengelola laporan keuangan, menciptakan daya saing yang sehat, dan mendorong pertumbuhan koperasi. Selain itu, pelatihan juga akan memberikan pemahaman tentang penerapan akuntansi sesuai regulasi yang berlaku,” ungkap Firman Wahyudi.
Inisiatif pelatihan ini juga merupakan bagian dari strategi Diskop UKM Kutim dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, terutama di antara anggota koperasi yang tersebar di 18 Kecamatan dalam wilayah tersebut.
“Fokus kami bukan hanya pada peningkatan keterampilan individu, tetapi juga pada peningkatan kemampuan kolektif koperasi dalam menghadapi tantangan modern. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat menerapkan konsep akuntansi yang tepat dalam pengelolaan koperasi masing-masing,” tambah Firman Wahyudi.
Selanjutnya, pelatihan ini diharapkan dapat menginspirasi para peserta untuk mengimplementasikan ilmu dan praktik akuntansi yang diperoleh ke dalam operasi sehari-hari koperasi mereka. Salah satu dampak positif yang diharapkan adalah peningkatan jumlah Rapat Anggota Tahunan (RAT), yang menjadi indikator vital kesehatan koperasi.
“Fokus pada RAT adalah indikasi dari koperasi yang sehat dan berkembang. Kami berharap setelah pelatihan ini, para peserta akan mampu memimpin RAT secara efektif dan sesuai dengan standar yang ditetapkan,” tutup Firman Wahyudi. (ADV01/ DISKOMINFO STAPER)