SANGATTAKU – Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Timur (Diskop UKM Kutim) terus mengakselerasi pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut. Dengan fokus pada peningkatan kualitas, legalitas, dan kuantitas produk UMKM, Diskop UKM Kutim meluncurkan program pendampingan terintegrasi.
Sekretaris Diskop UKM Kutai Timur, Akhmad Ashari, menjelaskan bahwa program pendampingan terintegrasi mencakup berbagai aspek, mulai dari teknis, manajemen, hingga pemasaran. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM Kutai Timur di pasar global. Sejalan dengan program ini, jumlah UMKM di Kutai Timur mengalami peningkatan signifikan dari 5.572 menjadi 6.151.
“Pendampingan terintegrasi dilakukan karena masih banyak produk UMKM potensial yang belum teridentifikasi dan terdata dengan baik. Program ini telah memberikan dampak positif dengan bertambahnya jumlah UMKM yang terdaftar,” ungkap Ashari.
Diskop UKM Kutai Timur juga aktif dalam memberikan pendampingan untuk penerbitan nomor induk berusaha (NIB). Sebelum program ini diluncurkan, hanya 225 UMKM yang memiliki NIB. Setelah melalui program pendampingan, jumlah ini meningkat menjadi 275.
“Kami berkomitmen untuk tidak hanya meningkatkan jumlah UMKM, tetapi juga memastikan bahwa setiap UMKM memiliki legalitas yang kuat untuk mendukung pertumbuhannya,” tambah Ashari.
Program pelatihan juga menjadi bagian integral dari upaya Diskop UKM Kutai Timur dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas produk UMKM. Pelatihan meliputi manajemen usaha, kerajinan batok kelapa, persiapan ekspor, fundamental bisnis, dan e-katalog. Melalui pendekatan ini, UMKM diharapkan dapat memperkuat posisinya di pasar dan menarik minat investor.
Ashari juga menyampaikan bahwa Diskop UKM Kutai Timur aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ekspose di luar daerah, seperti Jogja Trade Expo 2023 di Atrium Jogja City Mall, Nusantara Ekonomi Kreatif (Nusakraft) Expo Tahun 2023 di Balikpapan, expo Nusantara Kreatif di Labuan Bajo NTT, dan Indonesia Quality Expo 2023 BSCC Balikpapan.
“Melalui berbagai upaya pendampingan ini, kami berharap UMKM di Kutai Timur dapat terus berkembang dan menjadi lokomotif perekonomian daerah,” pungkas Ashari. (AD01/Diskominfo Staper)