SANGATTAKU – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) Leni Angriani memanfaatkan masa resesnya untuk bertemu langsung dengan masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) 4, yang meliputi Kecamatan Sandaran, Karangan, dan Kaubun. Reses ini menjadi tugas pertamanya setelah dilantik dalam proses Pergantian Antar Waktu (PAW) pada Februari lalu.
“Jadi fokus Reses saya ini menyasar masyarakat yang bekerja di perusahaan, dan kami banyak menampung aspirasi yang di sampaikan masyarakat di sana, terutama kebutuhan dasar,” ujarnya.
Leni menyebutkan dua kebutuhan dasar utama yang menjadi sorotan dalam kunjungannya, yaitu penyediaan air bersih dan sarana penerangan seperti listrik. Ia mencatat bahwa di wilayah perusahaan Guta Samba, khususnya di Kadungan Jaya dan Sentosa Jaya, masyarakat masih mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka. Jika tidak ada air hujan, mereka terpaksa menggunakan air dari sekitar yang berpotensi dapat menyebabkan penyakit.
“Terkait sarana air bersih, ada dua tempat yang saya datangi di wilayah perusahaan Guta Samba yang ada di Kadungan Jaya dan Sentosa Jaya, hingga saat ini mereka masih mengandalkan air hujan untuk mencukupi kebutuhan air bersihnya, dan kalau sudah tidak ada air hujan, masyarakat memanfaatkan air yang ada di sekitar,” jelas Leni.
Masih kata Leni, dirinya mengkhawatirkan keselamatan akan kesehatan warga masyarakat yang tinggal di sekitar area perusahaan tersebut, apabila dalam ememnuhi kebutuhan air bersih hanya mengandalkan tiap tetesan air hujan ataupun air yang ada di sekitar perusahaan tersebut.
“Yang saya khawatirkan, kalau terjadi pencemaran, kan kasihan masyarakat,”ujarnya.
Leni mengungkapkan kekhawatirannya tentang dampak pencemaran terhadap kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar area perusahaan. Ia berharap agar ada solusi konkret dari pemerintah daerah maupun pihak perusahaan untuk mengatasi permasalahan ini.
“Kita tidak ingin terlalu dalam ke perusahaanya ya, karena memang ada aturan yang mengatur, Cuma merke juga kan masyarakat kita yang perlu juga di perhatikan,” pungkasnya. (AD01/DPRD)