SANGATTAKU – Buah hasil pembinaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kepada para pelaku UMKM di Kutai Timur selama bertahun-tahun, kini mulai nampak terlihat manis. Pasalnya, atas upaya pembinaan intensif tersebut, Kutim saat ini telah memiliki 3 produk UMKM unggulan asli Kutai Timur, yang dipastikan siap merambah pasar internasional.
Mewakili Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kutai Timur, Teguh Budi Santoso, Kabid Pembinaan UMKM, Pasombaran, mengungkapkan bahwa tiga produk unggulan tersebut adalah madu kelulut beserta turunannya, abon ikan, dan amplang. Produk-produk ini dipilih dari 11 produk UMKM yang telah dibina Diskop UKM Kutim melalui 21 kali bimbingan teknis (bimtek) dan pelatihan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2023, bekerja sama dengan Global Entrepreneurs Professional (GENPRO).
Pasombaran juga menambahkan bahwa produk-produk ini telah melalui proses kurasi ketat sebagai penilaian akan potensi mereka untuk bersaing di pasar internasional.
“Kutim sudah memiliki tiga produk unggulan untuk masuk pasar ekspor, yaitu madu kelulut dan turunannya, abon ikan, serta amplang,” jelas Pasombaran.
Diskop UKM Kutim optimis bahwa dengan persiapan yang matang dan kerja sama yang solid dengan para pelaku UMKM, produk-produk unggulan Kutim akan mampu bersaing di pasar internasional.
“Pasar yang dibidik adalah negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan beberapa negara lainnya. Kami harapkan ekspor sudah bisa dimulai tahun ini,” ujarnya optimis.
Untuk mewujudkan ekspor ini, Diskop Kutim telah melakukan komunikasi intensif dengan pihak eksportir di Balikpapan. Saat ini, proses persiapan legalitas produk sedang berlangsung, termasuk perolehan Izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), izin dari Departemen Kesehatan, dan sertifikat halal.
“Semua ini merupakan syarat wajib untuk ekspor,” pungkasnya. (AD01/ Diskominfo Kutim)