SANGATTAKU – Dalam peringatan , Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menegaskan pentingnya pemberdayaan keluarga serta peran strategis PKK dalam pembangunan, mulai dari tingkat desa hingga ke nasional. Hal itu diungkapkan Ardiansyah saat wawancaranya kepada awak media usai mengikuti Peringatan ke-52 Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK, yang diadakan di Gedung Wanita, Komplek Perkantoran Bukit Pelangi, (30/06/2024).
Dalam pandangannya, Ardiansyah menilai PKK bukan hanya sekadar organisasi, melainkan mitra penting yang bekerja sama dengan pemerintah pusat hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT). Sebab itu, Ardiansyah menekankan pentingnya koordinasi lintas level untuk mencapai tujuan bersama.
“Setiap tahun HKG dilakukan, tetapi momen ini adalah kesempatan bagi kita untuk memastikan bahwa keluarga mampu diberdayakan di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Bupati Ardiansyah.
“PKK merupakan penggerak yang melibatkan semua komponen masyarakat. Tanpa dukungan komponen ini, PKK tidak dapat bergerak secara efektif,” paparnya melanjutkan.
Lebih lanjut, Bupati Ardiansyah menjelaskan bahwa upaya PKK dalam meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat adalah bagian integral dari pergerakan organisasi tersebut. “Bagaimana keluarga bisa terhindar dari persoalan-persoalan yang ada di masyarakat? Bagaimana kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan? Semua ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari gerak langkah PKK,” jelasnya.
Bupati Ardiansyah berharap melalui acara ini, PKK Kutai Timur dapat semakin memperkuat komitmennya dalam mendukung keluarga dan masyarakat untuk menghadapi tantangan zaman, sekaligus membangun komunitas yang lebih kuat dan berdaya.
Peringatan ke-52 HKG PKK, Bupati kembali mengingatkan peran krusial PKK dalam membangun kesadaran keluarga serta menjaga kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Dengan fokus pada pemberdayaan keluarga, PKK Kutai Timur terus berupaya mengatasi tantangan seperti penyalahgunaan narkoba, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), stunting, dan berbagai isu sosial lainnya. (AD01/ Diskominfo Kutim)