Pengurus FPKS Kutim 2024-2029 Dilantik, Fokus pada Stabilitas Harga dan Investasi Pabrik

Sabtu, 22 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Pelantikan pengurus Forum Petani Kelapa (FPKS) Timur periode 2024-2029 berlangsung khidmat di Ruang Meranti, Kantor , pada Sabtu pagi, (22/06/2024). Acara ini menandai komitmen baru bagi para petani sawit swadaya dalam menghadapi berbagai tantangan sektor sawit di daerah tersebut.

Momen pelantikan pengurus Forum Petani Kelapa Sawit (FPKS) Kutai Timur periode 2024-2029. (meika/ )

Ketua FPKS Kutai Timur, Nasruddin, menegaskan pentingnya dukungan pemerintah kabupaten dalam memberikan ruang dan support kepada petani sawit swadaya. “Pemerintah kabupaten Kutai Timur memberikan ruang dan dukungan kepada teman-teman Forum Petani Kelapa Sawit (FPKS), khususnya pengurus yang memang merupakan petani sawit swadaya,” ujarnya dalam wawancara usai pelantikan.

Nasruddin berharap pemerintah dapat mendorong pabrik kelapa sawit untuk berinvestasi di Kutai Timur. Hal ini penting mengingat petani swadaya saat ini hanya bisa menjual buah sawit mereka ke pabrik-pabrik yang sudah ada. “Pemerintah harus mendorong dan memberikan ruang bagi investor untuk membuka pabrik sawit di Kutai Timur,” tambahnya.

Selain itu, Nasruddin menguraikan beberapa kendala utama yang dihadapi oleh petani sawit, termasuk masalah lahan dan pupuk. Banyak petani membuka lahan tanpa memahami sepenuhnya tentang kawasan hutan, sehingga menghadapi masalah administrasi ketika lahan mereka sudah berbuah. “Kendala klasik petani adalah persoalan lahan dan pupuk yang mahal,” kata Nasruddin. Dia berharap harga buah sawit bisa stabil dan tersedia pabrik di Kutai Timur untuk menampung hasil panen petani swadaya.

Bupati Kutai Timur, Sulaiman, memberikan pandangannya mengenai terbentuknya FPKS. Menurutnya, forum ini merupakan wadah penting bagi petani sawit untuk mendapatkan harga yang layak, yang selama ini dikuasai oleh perusahaan besar. “Dengan adanya forum ini, saya tadi perintahkan untuk koordinasi dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) supaya normalisasi harga sawit pada petani bisa dinikmati,” ujar Ardiansyah.

Baca Juga  Perda HIV/AIDS dalam Proses Pembahasan DPRD Kutim, Ramadhani Tekankan Urgensi

Ardiansyah juga menyebut adanya minat dari perusahaan untuk berinvestasi di Kawasan Khusus (KEK) Maloy, yang diharapkan dapat terealisasi dalam satu atau dua tahun ke depan. Ini diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang untuk masalah penjualan buah sawit oleh petani swadaya.

Dengan dukungan pemerintah dan terbentuknya FPKS, diharapkan kesejahteraan petani sawit swadaya di Kutai Timur akan meningkat, dan berbagai kendala yang selama ini dihadapi dapat diatasi. Terlebih, adanya pabrik kelapa sawit di daerah tersebut akan memberikan keuntungan yang signifikan bagi petani lokal. (AD01/ Diskominfo )

668Dibaca

Berita Terkait

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun
Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan
Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim
DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani
Produktivitas Padi Gunung Bengalon Capai 1,2 Ton per Hektare, Tren Luasan Lahan Menurun
RSUD Kudungga Siapkan Ruang Isolasi Antisipasi Munculnya Kasus COVID-19 Baru
Kasus COVID-19 Muncul Kembali, Satu Warga Kutai Timur Terkonfirmasi

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 18:04 WITA

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun

Minggu, 29 Juni 2025 - 10:18 WITA

Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:33 WITA

BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:49 WITA

Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:18 WITA

DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani

Berita Terbaru

Ekonomi & Kesehatan

Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat

Minggu, 29 Jun 2025 - 10:18 WITA