Dampak Sosial PPDB, Mulyono : Merusak Pertemanan

Rabu, 3 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 di (Kutim) menghadapi beragam tantangan yang tidak hanya terkait dengan administrasi, tetapi juga membawa dampak sosial dalam interaksi antarpribadi. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan () Kutim, , menyampaikan situasi yang dihadapinya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan () Kutim, di mana ia mengungkapkan dampak emosional dari pelaksanaan PPDB yang merusak hubungan pertemanan.

Kepala , Mulyono. (meika/ sgtk)

“PPDB ini merupakan satu hal yang merusak pertemanan saya dengan kawan-kawan, pak. Kenapa saya bilang begitu? Karena kawan baik meminta dibantu dan tidak bisa dibantu, itu artinya menjadikan situasi tidak nyaman,” papar Mulyono menceritakan kesulitan yang dihadapinya dalam menjalankan kebijakan yang mempengaruhi banyak pihak.

Lebih lanjut, Mulyono menekankan perlunya evaluasi mendalam untuk mengatasi masalah yang ada. “Tidak ada rumus yang dapat menyelesaikan masalah PPDB di Kota Sangatta tanpa dibangun sekolah baru,” ujarnya tegas, menyoroti fakta bahwa penerimaan siswa hanya akan berputar tanpa solusi yang strategis. Ia menggarisbawahi, ketika penerimaan peserta didik baru, sifatnya hanya mengganti para peserta didik.

“Siswa ini keluar, ini masuk, itu tidak akan menyelesaikan masalah,” lanjutnya menjelaskan.

Pentingnya membangun infrastruktur pendidikan baru juga disampaikan oleh Kutim yang langsung mencari solusi untuk masalah PPDB. “Bupati menyarankan tidak perlu berpikir bahwa pihak swasta akan mati jika dibangun sekolah baru. Justru ini akan meningkatkan mutu pihak swasta,” jelas Mulyono menukil pernyataan Bupati yang berpandangan bahwa kebijakan ini adalah langkah proaktif untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

“Memang tidak mungkin pakai rumus apa pun menyelesaikan masalah ini, kecuali ada solusi jangka pendek dan jangka menengah,” tambahnya Mulyono juga membeberkan data terkait jumlah siswa yang mendaftar dan diterima. Ia menjelaskan bahwa solusi jangka pendek meliputi pemanfaatan fasilitas di sekolah yang ada atau gedung pemerintah lain yang bisa dipinjam untuk menambah kapasitas kelas.

Baca Juga  Sepanjang 2023, DPMDes Akui Sudah Banyak Pendampingan dan Pelatihan

Sedangkan untuk jangka menengah, khususnya untuk tingkap pendidikan menengah yang menjadi kewenangan Provinsi, Mulyono menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi () siap membangun sekolah baru namun menginginkan pemerintah daerah untuk memfasilitasi penyediaan lahan. “Kami sudah perintahkan bidang untuk mencoba mencari lokasi yang memungkinkan kita beli lahannya, nanti kita hibahkan ke provinsi,” ungkapnya.

“Bahkan jika memungkinkan tidak hanya menghibahkan lahan, tapi dibangunkan sekolah baru, setelah jadi kita serahkan ke Provinsi (Kalimantan Timur), karena memang pengelolaan SMA dan SMK ada di Provinsi,” tandasnya. (AD01/ Diskominfo Kutim)

571Dibaca

Berita Terkait

Disdikbud dan Kejati Kaltim Gelar Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum Tingkat Kabupaten
Jenazah Bayi Ditemukan di Pinggir Jalan Gang Komando Sangatta Utara
TAMASYA 2025: Sinergi Daerah dan Pusat Wujudkan Taman Asuh Sayang Anak di Kutim
Tiga Kilometer dari Gemerlap Bukit Pelangi, Sisakan Gelap Warga Bukit Kayangan
Wujud Nyata Kolaborasi untuk Perempuan dan Anak, Kementerian PPPA Luncurkan Ruang Bersama Indonesia di Kutai Timur
Disperindag Kutim Sidak Toko Modern dan Konvensional, Pastikan Marshmallow Mengandung Babi Tak Beredar
Targetkan Guru Inklusi di Setiap Sekolah, 450 Guru Dikuliahkan Pemerintah
Disdikbud Kutai Timur Fokus Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Ringankan Beban Orang Tua

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 17:53 WITA

Disdikbud dan Kejati Kaltim Gelar Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum Tingkat Kabupaten

Selasa, 3 Juni 2025 - 19:10 WITA

Jenazah Bayi Ditemukan di Pinggir Jalan Gang Komando Sangatta Utara

Minggu, 25 Mei 2025 - 19:08 WITA

TAMASYA 2025: Sinergi Daerah dan Pusat Wujudkan Taman Asuh Sayang Anak di Kutim

Selasa, 20 Mei 2025 - 18:35 WITA

Tiga Kilometer dari Gemerlap Bukit Pelangi, Sisakan Gelap Warga Bukit Kayangan

Selasa, 13 Mei 2025 - 22:56 WITA

Wujud Nyata Kolaborasi untuk Perempuan dan Anak, Kementerian PPPA Luncurkan Ruang Bersama Indonesia di Kutai Timur

Berita Terbaru

Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi (MMP)

Politik & Pemerintahan

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama

Selasa, 24 Jun 2025 - 19:47 WITA